Sebanyak lima nelayan asal Aceh yang dibebaskan India sudah dinyatakan negatif atau sembuh dari COVID-19 setelah menjalani karantina di wisma Padamangan Jakarta selama tujuh hari.

"Lima nelayan yang sempat positif COVID-19 sehingga ditunda kepulangan sudah sembuh, dan besok terbang ke Aceh," kata Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek di Banda Aceh, Kamis.

Sebelumnya, sebanyak lima dari 28 nelayan Aceh yang dibebaskan otoritas India terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab kedua, karenanya mereka menjalani karantina di Jakarta.

Karena lima orang itu positif, maka hanya 23 nelayan yang dipulangkan ke Aceh terlebih dahulu pada Rabu (3/2) lalu. 

Adapun lima nelayan sempat positif COVID-19 itu antara lain Basri bin Hamdani, Samudi, Samsul Kahar Kaoy, Helmi Arahman dan Husaini Husen.

Kata Miftach, lima nelayan tersebut akan dipulangkan ke Aceh pada Jumat besok (12/2) menggunakan pesawat Garuda Indonesia sekitar pukul 12.00 WIB dari bandara Soekarno-hatta. 

"Diperkirakan ke lima nelayan tiba di bandara SIM (Sultan Iskandar Muda) Blang Bintang Aceh Besar pada pukul 15.00 WIB," ujarnya.

Miftach menyampaikan, para nelayan Aceh tersebut akan diantar langsung oleh Direktorat Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dan diserahkan kepada PSDKP Pangkalan Lampulo Banda Aceh.

"Nanti pihak PSDKP Lampulo yang menyerahkan mereka ke Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh serta Dinas Sosial Aceh," kata Miftach. 

Seperti diketahui, 28 nelayan Aceh tersebut ditangkap pada jarak 55 mil laut dari daratan pulau Nikobar oleh polisi pengawal pesisir Pantai India Durgabai Deshmukh, 3 Maret 2020 lalu menggunakan kapal KM BST 45.

Setelah menjalani hukuman 11 bulan penjara, mereka kemudian dibebaskan pengadilan Andaman pada 16 Januari 2021 setelah diadvokasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) New Delhi bersama Pemerintah Aceh dan PSDKP-KKP RI. 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Khalis Surry


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021