Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh menyatakan akan terus meningkat pengawasan guna mencegah penyelundupan narkoba dan barang terlarang lainnya di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.

"Penyelundupan narkoba seperti sabu-sabu tersebut sudah berulang kali terjadi dan berlangsung lama. Dan ini juga sudah berulang kali juga dicegah," kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh Safuadi di Banda Aceh, Kamis.

Menurut Safuadi, pengawasan dilakukan dengan meningkatnya patroli di perairan. Terutama di kawasan pesisir pantai timur Aceh yang memiliki banyak jalur dan pelabuhan tikus. Jalur dan pelabuhan tikus tersebut sering menjadi tempat persembunyian para pelaku penyelundupan.

Safuadi mengakui pihaknya memiliki keterbatasan personel dan peralatan. Dengan keterbatasan tersebut, sulit bagi bea cukai mengawasi kawasan timur Aceh tersebut secara maksimal.

Oleh karena itu, kata Safuadi, dibutuhkan kerja sama dengan semua pihak seperti kepolisian, Badan Narkotika Nasional (BNN), TNI, baik angkatan darat maupun angkatan laut, serta pemerintah daerah.

"Sekarang ini sudah ada komitmen bersama kepolisian TNI, dan BNN, terkait pengawasan wilayah Aceh guna mencegah penyelundupan. Kendati tidak satu komando, namun tujuannya sama, mencegah penyelundupan narkoba ke Aceh," kata Safuadi.

Selain pengawasan di perairan, kata  Safuadi, komitmen ini juga meliputi pengawasan di daratan. Pengawasan di daratan bisa melibatkan Babinsa di TNI dan Bhabinkamtibmas di kepolisian, sehingga upaya-upaya memasukkan barang terlarang ke Aceh bisa ditangkal.

"Jadi, kami tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Pengawasan dan pencegahan penyelundupan ini harus melibatkan seluruh potensi yang ada. Jadi, tidak mesti bea cukai, polisi, TNI, maupun BNN, tetapi juga masyarakat dan pemerintah daerah," kata Safuadi.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021