Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) terus mengampanyekan pengurangan resiko bencana berbasis ekosistem di wilayah provinsi paling barat Indonesia itu, melalui kegiatan seperti gerakan pengurangan resiko bencana (PRB).

Kepala Pelaksana BPBA Ilyas, Selasa, mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk menyamakan persepsi sehingga terbentuk sinergitas semua pihak untuk bersama-sama menjaga dan berperan dalam mengurangi resiko bencana.

“"Gerakan ini merupakan bentuk kebersamaan kita sebagai upaya antisipasi, artinya adanya sinergitas untuk mengurangi resiko bencana. Diperlukan kepedulian semua elemen, untuk mengurangi resiko akibat suatu bencana,” kata Ilyas saat acara PRB di Aula Hotel Nagoya Inn, Sabang.

Ilyas mengajak semua pihak untuk menjaga ekosistem yang ada di Kota Sabang sebagai upaya mengurangi resiko bencana, dan turut mengampanyekan gerakan tersebut hingga ke kampung-kampung.

“ Sehingga semua pihak menyadari akan pentingnya ekosistem terhadap keberlangsungan hidup orang banyak,” katanya.

Kita harap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran, membawa semangat kebersamaan, kesetiakawanan, sosial dan gotong royong yang baik, sehingga menjadi nilai budaya didalam masyarakat kita sendiri khususnya untuk masyarakat Sabang, katanya lagi.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Sabang Zakaria mengatakan bencana tidak dapat diprediksi, sehingga dibutuhkan perencanaan yang tepat dalam penanggulangannya.

"Perlu diketahui bahwa bencana tidak bisa kita tolak, dan tidak bisa kita rencanakan kapan akan datang, jadi yang bisa kita lakukan adalah merencanakan langkah-langkah terbaik dalam menanggulangi dampak dan resikonya," katanya.

Menurut Sekda, bencana tidak hanya berupa bencana alam tetapi ada juga bencana non alam yang keduanya sama-sama mengakibatkan kerugian materil maupun non-materil.

“Selain akan berdampak kepada masyarakat, bencana alam maupun non alam dapat merusak rencana-rencana pembangunan dimasa yang akan datang,” ujarnya.
 

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021