PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang memiliki pabrik di Lhokseumawe, Aceh, menyiapkan produksi pupuk urea subsidi pada 2021 sebanyak 460,4 ribu ton lebih guna mendukung program kedaulatan pangan.

Direktur Utama PT PIM Yanuar Budinorman di Lhokseumawe, Kamis, mengatakan pupuk urea yang diproduksi tersebut memenuhi kebutuhan pupuk di sejumlah provinsi di Sumatera maupun Kalimantan.

"Produk pupuk urea subsidi tersebut sesuai dimandatakan kepada kami guna memenuhi kebutuhan pupuk petani dalam rangka menjaga kedaulatan dan ketahanan pangan. Jadi, untuk tahun ini, kami produksi pupuk urea subsidi mencapai 460 ribu ton lebih," kata Yanuar Budinorman.

Yanuar Budinorman mengatakan ratusan ribu ton pupik urea subsidi tersebut akan disalurkan untuk Provinsi Aceh sebanyak 76 ribu ton, Sumatera Utara mencapai 154,9 ribu ton.

Kemudian, Provinsi Sumatera Barat sebanyak 68,7 ribu ton, Provinsi Riau mencapai 37,57 ribu ton, Kepulauan Riau 110 ton, Jambi 30 ribu ton, Kalimantan Barat 35,47 ton, Kalimantan Tengah 16,9 ribu ton, dan Kalimantan Selatan sebanyak 40,6 ton.

Menurut Yanuar Budinorman, rencana produk pupuk urea subsidi pada 2021 meningkatkan dibandingkan pada 2020. Di mana produksi pupuk urea PT PIM tahun lalu mencapai 402,1 ribu ton.

"Tahun lalu, kami diberi tanggung jawab menyalurkan pupuk urea subsidi sebanyak 344 ribu. Jumlah ini meningkat dibandingkan pada 2019 yang hanya 270,1 ribu ton. Sedangkan tahun ini, kami diberi target menyiapkan pupuk urea subsidi sebanyak 460,4 ribu ton," kata Yanuar Budinorman.

Khusus untuk Provinsi Aceh, kata Yanuar Budinorman, sebanyak 76 ribu ton lebih pupuk urea subsidi disalurkan ke sejumlah kabupaten kota. Unutk Kabupaten Aceh Selatan sebanyak 3.000 ton, Kabupaten Aceh Tenggara mencapai 6.073 ton.

Kemudian, Kabupaten Aceh Timur sebanyak 6.500 ton, Kabupaten Aceh Tengah sebanyak 2.100 ton, Kabupaten Aceh Barat sebanyak 2.000 ton, Kabupaten Aceh Besar sebanyak 8.042 ton.

Selanjutnya, Kabupaten Pidie sebanyak 8.000 ton, Kabupaten Aceh Utara 12.000 ton, Kabupaten Simeulue 857 ton, dan Kabupaten Aceh Singkil 1.550 ton, Kabupaten Bireuen 3.100 ton, Kabupaten Aceh Barat Daya 4.600 ton.

Berikutnya, Kabupaten Gayo Lues 1.500 ton, Kabupaten Aceh Jaya 2.100 ton, Kabupaten Nagan Raya 3.260 ton, Kabupaten Aceh Tamiang 2.305 ton, Kabupaten Bener Meriah 3.500 ton, 

Serta Kabupaten Pidie Jaya 2.999 ton, Kota Banda Aceh hanya 10 ton, Kota Lhokseumawe mencapai 160 ton, Kota Langsa sebanyak 550 ton, dan Kota Subulussalam mencapai 1.800 ton.

"Kami akan terus berkomitmen untuk pencapaian visi yang telah dicanangkan yaitu menjadi perusahaan pupuk dan petrokimia yang kompetitif serta mendukung kedaulatan pangan," kata Yanuar Budinorman.

Pewarta: Dedy Syahputra

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021