Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Sabang mengharapkan program pengembangan infrastruktur untuk sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) Sabang dapat dikerjakan pada 2021, usai ditunda akibat COVID-19 pada tahun lalu.

Kepala DKP Sabang melalui Kepala Bidang Kelautan Perikanan Lifriza, Jumat, mengatakan ada beberapa pembangunan infrastruktur dalam upaya pengembangan SKPT Sabang, yang bersumber dana dari Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

“Kita berharap virus corona ini terus berkurang, jadi JICA bisa langsung action untuk tambahan pembangunan SKPT Sabang,” kata Lifriza saat dihubungi dari Banda Aceh.

Dia menjelaskan pembangunan fisik beberapa infrastruktur tambahan dari SKPT Sabang tersebut direncanakan pada Maret 2020. Namun karena pandemi virus corona sehingga rencana itu ditunda.

Namun, menurut Lifriza, DKP Sabang belum menerima kejelasan terkait kelanjutan pembangunan infrastruktur tambahan SKPT tersebut pascapenundaan. Sebab itu, kata dia, seiring kasus COVID-19 juga sudah menunjukkan tren menurun di Sabang maka pengerjaan diharapkan dapat segera dimulai.

Beberapa pembangunan fisik tambahan prasarana SKPT seperti dermaga, tempat docking kapal, pasar ikan, tempat singgah nelayan, pengerukan kolam labuh dan sejumlah fasilitas lainnya. DKP Sabang berharap pembangunan dapat dilakukan pada 2021.

“Beberapa penambahan prasarana seperti dermaga sepanjang 70 meter, pengerukan kembali kolam labuh yang sudah dangkal. Memang paling penting tempat tambat kapal nelayan dan pengerukan,” katanya.

Data DKP Sabang, rencana kegiatan SKPT Sabang pada 2020-2022 dari dana hibah JICA sekitar Rp110 miliar, meliputi operasional SKPT, pembangunan fisik prasarana tahap satu seperti dermaga, pengerukan kolam labuh, pasar ikan dan lainnya, serta pembangunan fisik prasarana tahap dua yakni breakwater dan equipments.
 

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021