Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa rencana investasi Uni Emirate Arab (UEA) ke Aceh sedang dalam proses finalisasi permintaan insentif.
"Investasi itu sekarang ini tahap finalisasi terhadap permohonan permintaan insentif," kata Bahlil Lahadalia saat berkunjung ke kantor Kadin Aceh, di Banda Aceh, Minggu.
Seperti diketahui, Gubernur Aceh Nova Iriansyah menandatangani kerja sama pengembangan dan investasi pariwisata dengan Murban Energy Limited, Uni Emirate Arab yang akan dipusatkan di Pulau Banyak, Aceh Singkil.
Kerja sama tersebut ditandatangani langsung Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama Direktur Eksekutif Murban Energy Limited Amine Abid di Jakarta pada Maret 2021 lalu.
Rencana investasi dari UEA ke daerah Tanah Rencong itu mencapai 500 juta dolar AS atau sekitar Rp 7 triliun hingga 1 miliar dolar AS.
Bahlil mengatakan, Gubernur Aceh Nova Iriansyah bersama Dubes UEA selama ini tidak pernah berhenti membangun komunikasi dengan Kementerian Investasi guna menindaklanjuti rencana kerjasama tersebut.
Pemerintah sendiri menargetkan proses rencana investasi tersebut dapat diselesaikan pada pertengahan 2021 ini, sehingga akhir tahun nanti Gubernur Aceh bisa kembali ke UEA guna menyelesaikan tahapannya.
"Target kita Juli 2021 ini selesai semua urusannya, agar pada Gubernur pada bulan Oktober bisa berangkat ke UEA untuk menyelesaikan kontrak," kata Bahlil.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
"Investasi itu sekarang ini tahap finalisasi terhadap permohonan permintaan insentif," kata Bahlil Lahadalia saat berkunjung ke kantor Kadin Aceh, di Banda Aceh, Minggu.
Seperti diketahui, Gubernur Aceh Nova Iriansyah menandatangani kerja sama pengembangan dan investasi pariwisata dengan Murban Energy Limited, Uni Emirate Arab yang akan dipusatkan di Pulau Banyak, Aceh Singkil.
Kerja sama tersebut ditandatangani langsung Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama Direktur Eksekutif Murban Energy Limited Amine Abid di Jakarta pada Maret 2021 lalu.
Rencana investasi dari UEA ke daerah Tanah Rencong itu mencapai 500 juta dolar AS atau sekitar Rp 7 triliun hingga 1 miliar dolar AS.
Bahlil mengatakan, Gubernur Aceh Nova Iriansyah bersama Dubes UEA selama ini tidak pernah berhenti membangun komunikasi dengan Kementerian Investasi guna menindaklanjuti rencana kerjasama tersebut.
Pemerintah sendiri menargetkan proses rencana investasi tersebut dapat diselesaikan pada pertengahan 2021 ini, sehingga akhir tahun nanti Gubernur Aceh bisa kembali ke UEA guna menyelesaikan tahapannya.
"Target kita Juli 2021 ini selesai semua urusannya, agar pada Gubernur pada bulan Oktober bisa berangkat ke UEA untuk menyelesaikan kontrak," kata Bahlil.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021