Kepolisian Gaza mengamankan hampir 300 peluru dan rudal yang gagal meledak yang ditembakkan oleh Israel selama menyerang wilayah Palestina yang diblokade.

Kepala Kepolisian Mahmoud Salah saat konferensi pers di Gaza pada Sabtu menyebutkan bahwa tim penjinak bom masih menetralkan senjata lainnya yang tidak meledak meski kemampuan teknik mereka terbatas.

Konferensi pers digelar di atas puing-puing markas polisi yang hancur akibat serangan udara Israel.

"Pendudukan Israel berupaya merancukan populasi sipil kami dengan menggempur markas polisi..., namun polisi tak henti-henti berpartisipasi dalam melawan pendudukan," kata Salah.

Lanjutnya, "Pendudukan gagal total dalam mengacaukan keamanan kami dan mengancam front internal kami, dan aparat polisi tetap tangguh di posisi mereka untuk secara efektif melayani rakyat."

Salah mengatakan bahwa polisi akan terus melayani dan melindungi rakyat Gaza meski markas kepolisian hancur.

Pada Jumat gencatan senjata antara kelompok Palestina dan Israel yang ditengahi oleh Mesir mulai berlaku, mengakhiri 11 hari pertempuran.

Sedikitnya 248 warga Palestina tewas, termasuk 66 anak dan 39 perempuan, dengan 1.948 orang lainnya mengalami cedera dalam serangan Israel terhadap Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Otoritas Kesehatan di Tepi Barat secara terpisah mengonfirmasi 31 korban tewas di Tepi Barat sejak bulan lalu, dengan total 279 korban tewas di seluruh wilayah Palestina.

Sementara itu, tercatat 12 korban tewas dari pihak Israel akibat serangan roket Palestina dari Jalur Gaza.

Sumber: Anadolu

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021