Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya menyatakan Angka anak Stunting (kerdil) di Aceh Jaya turun drastis pada tahun 2021 yakni menjadi 10,93 persen dari tahun sebelumnya 25 persen.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Jaya Cut Dewi Hastati di Calang, Selasa mengatakan angka anak stunting pada tahun 2020 bertahan pada angka 25 persen dengan jumlah balita yang bermasalah dengan pertumbuhan mencapai 1.633 balita dan hingga Mei 2021 ini angka tersebut turun drastis menjadi 10,93 persen dengan jumlah balita yang masih bermasalah dengan pertumbuhan 835 balita.
“Penurunan angka ini berkat kerja sama seluruh pemangku kepentingan dengan membentuk tim sekretariat bersama (Sekber) yang artinya penurunan angka stunting tersebut bukan hanya tugas Dinas Kesehatan namun juga tugas pemerintah daerah dan juga beberapa instansi lain,” katanya.
Ia mengatakan penurunan tersebut juga ikut didukung peluncuran Rumah gizi gampong dan juga Warung balita sehat dan banyak kegiatan dilakukan.
Ia menambahkan selain itu pihaknya juga didampingi oleh Fasilitator UNICEF sehingga setiap kegiatan Dinas Kesehatan tidak lagi berkerja sendiri karena saat ini untuk menekan angka stunting tersebut tidak hanya memberi gizi saja untuk anak namun pendampingan edukasi kepada orang tua yang sangat penting.
Fasilitator Kabupaten dari UNICEF, Erwin mengatakan mengintegrasikan lima layanan di dalam kelas gizi tersebut, yang layananya terintegrasi hingga ke tingkat Desa.
“Biasa pelayanan ada di Puskesmas namun sekarang di Desa langsung yang berperan, yaitu pemberian makan bayi dan anak petugas turun langsung ke Desa, managemen terpadu, layanan imunisasi, pola asuh dan yang kelima adalah sanitasi,” kata Erwin.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021