Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Aceh Sabri Basyah menyatakan bahwa provinsi Aceh sudah memiliki dua pelabuhan untuk mengekspor Crude Palm Oil (CPO), perdana telah diekspor ke India.

"Aceh sudah punya dua pelabuhan ekspor, dan untuk perdana telah kita lakukan ekspor ke India sebanyak 20 ton," kata Sabri Basyah, di Banda Aceh, Selasa.

Sabri menyebutkan, dua pelabuhan ekspor tersebut yakni di Krueng Geukueh Kabupaten Aceh Utara dan Calang Kabupaten Aceh Jaya. 

Sabri menjelaskan percobaan perdana telah dilakukan dari pelabuhan Krueng Geukueh Aceh Utara sebanyak 15 ton CPO, kemudian dari Calang Aceh Jaya seberat 5 ton dengan negara tujuan India. 

"Angkanya memang masih sedikit sekali, karena kita baru mulai, tetapi pelan-pelan bisa kita naikkan jumlah ekspornya," katanya. 

Sabri mengatakan, dua pelabuhan ekspor tersebut dapat menjadi langkah awal memutus ketergantungan Aceh dengan pelabuhan Belawan dan Tanjung Sumatera Utara.

"Jadi kalau ekspornya sudah mulai lancar, maka tidak lagi ke pelabuhan Belawan, jadi tidak lagi ketergantungan terhadap provinsi tetangga," kata Sabri.

Sabri mengatakan sebenarnya pasar sawit Indonesia yang paling besar adalah India, dan posisi terdekatnya ke Aceh. Posisi tersebut menguntungkan logistik Aceh jika melakukan ekspor ke pasar India.

Namun, pihaknya sangat menyayangkan saat ini aktivitas ekspor India sedang terhenti karena negara tersebut sedang dalam masalah.

"Kita tunggu dan berdoa supaya kondisi di India normal kembali, supaya aktivitas ekspor bisa dilakukan lagi, apalagi posisi Aceh untuk ekspor ke India itu besar sekali," demikian Sabri.

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021