Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menegaskan terus memperkuat koperasi sektor pangan seperti kopi dan tembakau di Bener Meriah, Aceh.

"Penguatan koperasi pangan diharapkan akan meningkatkan perekonomian masyarakat sesuai komoditi unggulan domestik di daerah," kata Teten Masduki, di Bener Meriah, Sabtu.

Teten Masduki berkunjung ke Bener Meriah dalam rangka memperkuat kelembagaan koperasi di sektor pangan di Bener Meriah, sekaligus menyelaraskan program pemerintah pusat dengan daerah terkait koperasi pangan. 

Teten menyampaikan, penguatan koperasi ini harus belajar dari tren negara sekarang yang mana lebih banyak menggali, mengembangkan, dan memasarkan produk unggulan domestik dari wilayah masing-masing. 

"Sebagai contoh, Norwegia kini 65 persen pendapatan negaranya hasil budidaya ikan salmon. Nah, dunia sekarang sedang mencari itu, mengembangkan keunggulan domestiknya," ujarnya.

Menurut Teten, keunggulan domestik adalah sumber bahan bakunya dimiliki daerah, bukan didatangkan dari luar. Karena itu, keunggulan domestik yang dimiliki Bener Meriah, seperti kopi gayo, tembakau gayo, buah tropis, pisang dan lain-lain perlu dikembangkan dan dipasarkan melalui kekuatan koperasi.

Dirinya berharap, keberadaan koperasi skala besar harus diperkuat dan bisa mendunia seperti koperasi perempuan Kokowa Gayo. Badan usaha ini harus mampu berkonsolidasi dengan petani kopi yang memiliki lahan dan produksi kopi. 

"Koperasi kemudian akan menampung, memasarkan kopi sekaligus mensejahterakan para petani kopi sebagai anggotanya," katanya.

Teten menjelaskan, koperasi merupakan badan usaha yang sangat dibutuhkan untuk membantu kesejahteraan para petani. Banyak negara maju memanfaatkan keberadaan koperasi sebagai alat memasarkan produk para petani. 

Kemudian, lanjut Teten, dalam rangka memperkuat kelembagaan koperasi, pemerintah akan membantu pembiayaan koperasi yang sehat melalui LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir). 

"Intinya, produk dan petani kopi harus terkonsolidasi dalam koperasi, sehingga petani tidak perlu pusing mau menjual ke mana atau dengan harga berapa, biar proses pemasaran itu dilakukan koperasi," demikian Teten.

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021