Pemerintah Aceh Besar menggodok qanun (peraturan daerah) tentang Satu Gampong (desa) satu hafidz Al Quran, dalam rangka melahirkan generasi tangguh dan berakhlakul qarimah untuk masa depan daerah.

"Rancangan qanun ini lahir dari sebuah kebutuhan dan kepentingan daerah untuk menjawab persolan serta tantangan yang dihadapi ke depan," kata Ketua Badan Legislasi DPRK Aceh Besar Rahmat Aulia, di Aceh Besar, Senin.

Rahmat mengatakan, tantangan globalisasi dan keterbukaan informasi saat ini menjadikan daerah harus berinovasi menyiapkan generasi penerus masa dengan lebih baik dan serius, dan qanun ini diharapkan bisa menjawab perkembangan zaman. 

Rahmat menyampaikan, proses melahirkan qanun ini harus mengacu pada mekanisme, kajian hukum, proses akademik serta konsultasi publik sehingga peraturan tersebut benar-benar baik untuk diterapkan.

"Maka dengan seperti itu Aceh Besar akan melahirkan qanun yang berkualitas dan mendapatkan dukungan masyarakat dan saat paripurna di DPRK nantinya," ujarnya.

Tak hanya itu, kata Rahmat, pihaknya juga sedang merancang qanun tentang Sistem Pendidikan Terpadu (SPT), qanun ini diharapkan dapat mengubah wajah pendidikan di Aceh Besar semakin baik ke depannya. 

"Kami berharap qanun tersebut nantinya akan mengubah wajah pendidikan Aceh Besar ke arah yang semakin baik serta menjadi lumbung hafiz quran di masa mendatang," kata Rahmat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar Silahuddin mengatakan bahwa program unggulan pendidikan tersebut lahir dari visi-misi hingga RPJM Pemerintah Aceh Besar 2017-2022.

"Kita terus menciptakan generasi hafiz quran, karena program ini telah berjalan efektif selama dua tahun, maka kita mendorong terus diperkuat dengan sebuah," kata Silahuddin.

Sejauh ini, pembahasan qanun tersebut sedang dalam tahapan mendengarkan saran dan masukan dari masyarakat serta stakeholder Aceh Besar lainnya guna mendapatkan pemahaman bersama dan perbaikan draf qanunnya.



 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021