Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia bisa menjadi penggerak sistem perekonomian nasional, khususnya dengan adanya potensi sumber daya manusia (SDM).

"Sebagai negara dengan mayoritas masyarakat muslim, sudah selayakanya ekonomi dan keuangan syariah menjadi penggerak ekonomi nasional. Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangannya," kata Wapres Ma’ruf dalam pidato kuncinya pada seminar bertema “Menanti Kebangkitan Ekonomi Syariah” secara daring dari Jakarta, Minggu.

Dari sisi pasokan, Indonesia memiliki berbagai sumber daya sebagai modal untuk pengembangan ekonomi syariah. Sementara dari sisi permintaan, lanjut Wapres, Indonesia merupakan pasar yang potensial di sektor ekonomi dan keuangan syariah.

"Kita adalah pasar potensial terhadap ekonomi syariah, baik di sektor keuangan, produk dan makanan halal, fesyen muslim, dana sosial Islam, usaha atau bisnis syariah, dan sebagainya," jelasnya.

Dengan mengoptimalkan beragam sumber daya dan kemampuan yang dimiliki tersebut, Indonesia dapat mencapai target menjadi produsen halal terbesar di dunia karena sejumlah negara nonmuslim pun telah merambah pasar syariah.

"Harus diakui bahwa kita masih tertinggal dalam hal ini. Tidak hanya dari negara-negara muslim, tetapi juga dari negara nonmuslim seperti Thailand dan Brasil dalam ekspor produk halal, serta Inggris yang lebih maju dalam pengembangan keuangan syariah," jelasnya.

Oleh karena itu, empat fokus pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang saat ini dikerjakan Pemerintah harus dapat mempercepat peran dan kontribusi ekonomi syariah di perekonomian nasional, kata Wapres.

Keempat fokus tersebut ialah pengembangan industri produk halal, pengembangan industri keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah serta pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah.

"Melalui empat fokus ini diharapkan ekonomi dan keuangan syariah akan semakin maju, sesuai dengan harapan dari tema seminar kita hari ini ‘Menanti Kebangkitan Ekonomi Syariah’," ujarnya.
 

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021