Sejumlah kalangan mengecam dan mengutuk pembunuhan gajah sumatra yang bangkainya ditemukan tanpa kepala di area PT Bumi Flora, Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur.

"Kami mengecam pembunuhan gaja, apalagi kami menilai dilakukan dengan cara yang sangat sadis," kata Manager Lapangn Forum Konservasi Leuser (FKL) Regional I Langsa Nurul Hidayat Lubis di Aceh Timur, Rabu.

Nurul Hidayat Lubis yang akrab disapa Lubis berharap masyarakat yang mengetahui dan mencurigai keberadaan pelaku untuk segera memberikan informasi ke pihak berwajib, sehingga kasus kejahatan lingkungan itu segera terungkap dan pelakunya segera diadili.

"Kami bersama BKSDA Aceh, Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan TNI/Polri, langsung ke lokasi mengidentifikasi dan nekropsi setelah mendapat laporan kematian gajah," kata Lubis.

Hasilnya, kematian gajah jantan berusia 12 tahun ini dilakukan dengan cara diracun. Dan ini dibuktikan dari hasil nekropsi ditemukan zat racun di saluran cerna gajah.

Bahkan, kata Lubis, saat dilakukan penyisiran, pihak kepolisian juga menemukan belalai yang terputus sekitar 10 meter dari lokasi bangkai gajah ditemukan. 

Hasil awal ini dapat disimpulkan gajah tersebut terlebih dahulu diracun dan setelah gajah tumbang, pelaku memenggal kepala gajah tersebut untuk mengambil gadingnya, kata Lubis.

"Dari hasil temuan juga disimpulkan bahwa pelaku pembunuhan gajah tersebut sangat profesional karena luka dan potongan kepalanya sangat rapi. Kami harap kasus pembunuhan gajah ini segera terungkap," kata Lubis.
 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021