Terduga pelaku utama berinisial RE (21) warga Desa Simpang Peuet, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya, mengaku terpaksa membunuh korban Khairul Ambiya (27), warga Desa Lhok Bubon, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat karena takut ketahuan sang ibu.

“Saya sakit hati kepada korban, karena terus meminta uang agar dibayarkan uangnya,” kata RE kepada wartawan saat konferensi pers di Gedung Satuan Reskrim Polres Nagan Raya, Aceh, Sabtu (17/7) sore.

Ia juga mengakui terpaksa membunuh korban karena terus ditagih uang agar disediakan, setelah ia membeli telepon selular dari korban dua pekan lalu.

Baca juga: Polisi sebut terduga pelaku pembunuhan di Nagan Raya residivis kasus pencurian

Pelaku mengaku takut lantaran korban Khairul Ambiya terus menagih uang, dan korban sempat datang ke rumah orangtuanya guna menagih uang sebesar Rp1 juta.

Meski sudah berupaya menyediakan uang agar bisa melunasi sisa pembelian telepon selular kepada korban, namun tetap saja usaha tersebut tidak berhasil.

Baca juga: Dua pemuda di Nagan Raya membunuh karena ditagih uang beli HP Rp1 juta

Ia kemudian mengajak korban Khairul setelah sebelumnya sempat meminta sebilah sangkur kepada temannya, lalu kemudian menjemput korban di sebuah warung kopi di kawasan Simpang Peuet, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya.

Kemudian ia bersama temannya mengajak korban berjalan-jalan dan setibanya di sebuah lokasi irigasi di daerah ini, mereka kemudian berhenti dan mengajak sang korban bercerita, lalu kemudian ia menghujamkan sangkur ke tubuh korban.

Baca juga: Breakingnews - Seorang warga ditemukan tewas bersimbah darah di Nagan Raya

Pelaku RE juga mengaku ia menikam sebuah pisau ke tubuh korban, hingga akhirnya korban Khairul Ambiya meninggal dunia di lokasi kejadian.

"Kami sempat berkelahi," katanya.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021