Pihak Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) mengungkap beberapa keanehan peristiwa kaburnya sembilan narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan kelas II-b Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya.

“Pihak Kemenkum HAM perlu membuka CCTV di Lapas Blangpidie itu. Karena ada yang janggal dan aneh terkait kaburnya sembilan narapidana dari Lapas itu,” ungkap Ketua YARA Abdya, Suhaimi di Blangpidie, Minggu. 

Ketua YARA Abdya mengungkapkan hal itu seusai meninjau langsung ke Lapas kelas II-b Blangpidie di Kecamatan Setia, Abdya, Sabtu (17/7) setelah kaburnya sembilan narapidana kasus narkoba dari lapas Blangpidie, Jumat (16/7) sore.

Baca juga: Sembilan narapidana Lapas Blangpidie kabur

Menurut Suhaimi, disamping perlu membuka rekaman CCTV, pihak Kemenkum HAM Republik Indonesia perlu juga meminta kepolisian mengusut peristiwa kaburnya sembilan narapidana dari Lapas kelas II-b Blangpidie tersebut.

Karena, tambah dia, kronologis kaburnya napi lewat jendela aula Lapas sebagaimana disampaikan kepala Lapas sangat tidak masuk akal, dan mustahil orang dewasa bisa lolos dari lobang berukuran sekitar 40 x 15 centimeter.

Baca juga: Aparat kejar Napi kabur dari Lapas Blangpidie, satu sudah tertangkap

“Aneh sekali, tidak masuk akal sembilan narapidana bisa kabur lewat lobang jendela berukuran sekitar 40 x 15 centimeter. Jangankan orang dewasa, anak-anak saja payah melewati dua teralis besi yang dipatahkan itu,” ungkapnya. 

“Kalaupun lewat dari lobang kecil itu, tentu proses kaburnya pasti lama karena mereka (napi) harus memotong (merusak) lagi dua teralis besi jendela itu. Jadi, sangat mustahil, apalagi kejadiannya siang hari,” tambah Suhaimi lagi.      

Ketua YARA Abdya menduga sembilan narapidana tersebut kabur melalui pintu utama depan lapas Blangpidie karena saat peristiwa terjadi pintu steril dan pintu penyekat yang dijaga petugas sipil juga tidak terkunci.

“Anehnya lagi,  setelah membuka pintu, napi hanya menikam satu orang petugas. Kenapa tidak kedua-duanya. Ini janggal, pihak Kemenkum HAM perlu buka CCTV dan meminta kepolisian mengusutnya,” papar Suhaimi


Bukan itu saja, kata Suhaimi, saat dirinya ingin melihat lebih dekat jendela dibobol sembilan narapidana itu, pihak Lapas Blangpidie keberatan dengan alasan sudah diberi tanggapan oleh Kakanwil, Kemenkum HAM Aceh. 

“Harusnya semua pihak boleh melihatnya, sehingga menjadi bahan evaluasi ke depan. Jadi, untuk menghindari timbulnya fitnah, maka buka saja rekaman CCTV supaya persoalan ini terang-benderang,” pinta Ketua YARA Abdya itu.  

Sementara itu Kepala Lapas Kelas II-B Blangpidie Ahmad Widodo ketika dimintai tanggapannya menyebutkan para pihak agar berfikir positif terhadap peristiwa kaburnya sembilan napi tersebut.

"Saya akan fokus recovery pak. Kalau beliau (YARA) ada niat jelek maka akan kembali kejelekan itu kepada beliau juga. Lebih baik berfikir positif, insyaallah hasil positif pak," katanya.

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021