Rumah Amal Masjid Jamik Universitas Syiah Kuala sebagai lembaga zakat, infak dan sedekah Universitas Syiah Kuala menerapkan konsep Green kurban pada pelaksanaan kurban Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.

“Rumah Amal Masjid Jamik Universitas Syiah Kuala tetap konsisten menerapkan 

konsep kurban ramah lingkungan dengan meminimalisir sampah dan plastik dengan penggunaan tas eumpang yang terbuat dari anyaman daun Iboh sebagai pengganti kantong plastik,” kata Wakil Direktur Rumah Amal, USK, Tedy Kurniawan Bakry di Banda Aceh, Kamis.

Tedy yang juga Ketua panitia kurban menjelaskan penggunaan tas eumpang yang merupakan hasil karya masyarakat kurang mampu di Kemukiman Cot Keueung selain ramah lingkungan juga sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat yang dapat meningkatkan pendapatan mereka di masa pandemi ini.

“Tas eumpang ini kita beri lapisan daun Jati pada bagian dalam sebagai pembungkus daging sehingga daging tetap segar. Perlahan tapi pasti, kita terus berupaya melakukan inovasi untuk meminimalisir sampah dalam setiap kegiatan Rumah Amal sebagai kontribusi mendukung program Universitas Syiah Kuala Bebas Sampah Plastik ” kata Tedy.

Ia menyebutkan pada Hari Raya Idul Adha 2021 tersebut pihaknya menerima sebanyak sepuluh ekor hewan kurban terdiri dari lima ekor sapi dan lima ekor kambing dengan total penerima manfaat sebanyak 266 orang. 

Direktur Rumah Amal Masjid Jamik USK,  Dr Heru Fahlevi menyambut baik pelaksanaan kurban yang dilaksanakan sesuai protokol Kesehatan.

“Kita menerapkan protokol kesehatan, seperti wajib menggunakan masker, menyediakan tempat mencuci tangan dan hand sanitizer, serta saling menjaga jarak saat melihat proses penyembelihan hewan,” kata Heru.

Selain ramah lingkungan, Green kurban Rumah Amal Masjid Jamik Syiah Kuala juga memastikan kondisi kesehatan hewan yang akan di kurban tersebut.

Rumah Amal berkolaborasi dengan tim kesehatan hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021