Pemerintah Kota (Pemkot) Lhokseumawe menyulap kawasan kumuh di Desa Jawa Lama dan Desa Hagu Selatan yang dikenal dengan nama Pantai Jagu menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Lhokseumawe Salahuddin di Lhokseumawe, Kamis, destinasi wisata tersebut dibangun untuk membangkitkan perekonomian masyarakat.
"Kawasan kumuh itu kini menjadi destinasi wisata Pantai Jagu. Kawasan itu dikembangkan menjadi wisata bahari Selat Malaka Kota Lhokseumawe dan menjadi solusi membangkitkan ekonomi masyarakat terpuruknya akibat pandemi COVID-19," kata Salahuddin.
Menurut Salahuddin, pembangunan kawasan wisata Pantai Jagu ini merupakan program kota tanpa kumuh dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Republik Indonesia.
Dengan adanya lokasi wisata tersebut, kata Salahuddin, kini sudah terlihat geliat perekonomian masyarakat. Dan yang paling penting, dulunya kawasan itu kumuh, kini sudah terlihat bersih.
Koordinator Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Fitriansyah mengatakan setelah kawasan kumuh tersebut disulap menjadi lokasi wisata, pihaknya bersama Pemkot Lhokseumawe juga akan mengembangkan pusat bisnis di tempat itu.
"Di lokasi wisata ini akan dijadikan pusat bisnis masyarakat seperti bisnis kuliner dan bengkel bagi perahu nelayan, dan kegiatan perekonomian lainnya," kata Fitriansyah.
Fitriansyah mengatakan Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Pangan (DKPPP) Kota Lhokseumawe telah membantu kontainer untuk digunakan sebagai tempat bengkel nelayan.
"Pengembangan kawasan kumuh menjadi lokasi wisata tersebut mendapatkan apresiasi dari Pemkot Lhokseumawe. Kini, kawasan kumuh di Kota Lhokseumawe tersisa delapan hektare dari sebelumnya mencapai 116 hektare," kata Fitriansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Lhokseumawe Salahuddin di Lhokseumawe, Kamis, destinasi wisata tersebut dibangun untuk membangkitkan perekonomian masyarakat.
"Kawasan kumuh itu kini menjadi destinasi wisata Pantai Jagu. Kawasan itu dikembangkan menjadi wisata bahari Selat Malaka Kota Lhokseumawe dan menjadi solusi membangkitkan ekonomi masyarakat terpuruknya akibat pandemi COVID-19," kata Salahuddin.
Menurut Salahuddin, pembangunan kawasan wisata Pantai Jagu ini merupakan program kota tanpa kumuh dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Republik Indonesia.
Dengan adanya lokasi wisata tersebut, kata Salahuddin, kini sudah terlihat geliat perekonomian masyarakat. Dan yang paling penting, dulunya kawasan itu kumuh, kini sudah terlihat bersih.
Koordinator Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Fitriansyah mengatakan setelah kawasan kumuh tersebut disulap menjadi lokasi wisata, pihaknya bersama Pemkot Lhokseumawe juga akan mengembangkan pusat bisnis di tempat itu.
"Di lokasi wisata ini akan dijadikan pusat bisnis masyarakat seperti bisnis kuliner dan bengkel bagi perahu nelayan, dan kegiatan perekonomian lainnya," kata Fitriansyah.
Fitriansyah mengatakan Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Pangan (DKPPP) Kota Lhokseumawe telah membantu kontainer untuk digunakan sebagai tempat bengkel nelayan.
"Pengembangan kawasan kumuh menjadi lokasi wisata tersebut mendapatkan apresiasi dari Pemkot Lhokseumawe. Kini, kawasan kumuh di Kota Lhokseumawe tersisa delapan hektare dari sebelumnya mencapai 116 hektare," kata Fitriansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021