Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh menyatakan sekitar 3.000 jamaah umrah di provinsi paling barat Indonesia itu menunggu jadwal keberangkatan ke Tanah Suci pada 2021, setelah tertunda berangkat akibat COVID-19 pada tahun lalu.

"Saat ini sekitar 3.000 jamaah umrah Aceh sudah siap berangkat pada tahun 2020-2021 namun karena COVID-19 belum ada travel yang memberangkatkan jamaah ," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Aceh Arijal di Banda Aceh, Jumat.

Dia menjelaskan Kemenag Aceh pihaknya masih terus menunggu mekanisme pelaksanaan umrah 2021 dari pemerintah pusat, setelah terbitnya keputusan yang membolehkan pelaksanaan ibadah umrah pada 2021.

Arijal mengatakan pemerintah Arab Saudi telah memberikan sinyal pelaksanaan umrah bagi jamaah internasional mulai 10 Agustus 2021 dengan syarat yang ketat.

"Di antaranya terkait vaksinasi dan keharusan karantina 14 hari di negara ketiga sebelum tiba di Arab Saudi bagi sembilan negara seperti India, Pakistan, Indonesia, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan dan Lebanon," katanya.

Menyangkut dengan syarat karantina di negara ketiga selama 14 hari, Menurut Arijal, Pemerintah Republik Indonesia sedang menjalin komunikasi dengan Kedutaan Besar Arab Saudi agar syarat tersebut tidak diwajibkan bagi jamaah Indonesia.

"Lobi-lobi terus dilakukan oleh pemerintah kita, harapannya Pemerintah Arab Saudi mengizinkan jamaah kita melaksanakan umrah tanpa harus karantina di negara ketiga selama 14 hari," katanya.

Selain itu, lanjut dia, Pemerintah Arab Saudi juga mensyaratkan penggunaan vaksin booster dari Pfizer, Moderna, AstraZeneca, atau Johnson dan Johnson. Kemenag RI juga akan membahas hal tersebut dengan Kementerian Kesehatan, Satgas Pencegahan COVID-19 dan BNPB.

Oleh sebab itu, hingga kini belum ada travel umrah di Aceh yang memberangkat jamaah. Pihaknya dan travel masih menunggu informasi selanjutnya dari Pemerintah Arah Saudi terkait dengan mekanismenya. 

"Seperti tahun lalu juga sudah dibuka peluang oleh Arab Saudi pada 1 November sebagai miniatur pelaksanaan haji berikutnya pada waktu itu. Mekanisme sangat rumit dan sulit, yakni harus karantina, vaksinasi, tes PCR, sehingga pada waktu itu jamaah umrah dari Aceh tidak berangkat," katanya.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021