Tim para-tenis meja Indonesia dihentikan China dengan skor 0-2 pada pertandingan babak 16 besar nomor beregu putra kelas 9-10 Paralimpiade Tokyo di Tokyo Metropolitan Gym, Selasa.

Pada laga pertama, Indonesia menurunkan David Jacobs dan Komet Akbar dan kalah dari wakil Hao Lian yang berpasangan Yi Qing Zhao dengan skor 1-3 (9-11, 12-10, 4-11, 4-11).

David Jacobs/Komet Akbar langsung mendapat tekanan dari lawan. Mereka pun tak mampu berbuat banyak hingga akhirnya kalah dalam durasi enam menit pada gim pertama dengan skor 9-11.

Kemudian, wakil Merah Putih mulai menemukan pola dan mampu mengimbangi permainan Hao Lian/Yi Qing Zhao. Pertandingan berjalan ketat dan Indonesia berhasil meraih kemenangan 12-10 dalam durasi delapan menit.

Namun kondisi tersebut tak berlangsung lama. Pada gim ketiga wakil China kembali membalikkan keadaan dan menang 11-4. Situasi serupa juga terjadi pada gim keempat. Indonesia pun kehilangan poin pertama.



Lanjut ke pertandingan kedua. Indonesia berharap dapat menyamakan kedudukan dengan menurunkan David Jacobs pada laga tunggal. Sementara China menurunkan Hao Lian.

Secara rekor pertemuan, David Jacobs sejatinya lebih unggul dengan mengantongi delapan kemenangan pada pertandingan-pertandingan sebelumnya.

Namun kondisi tersebut ternyata bukan jaminan. Pada laga kedua nomor beregu kelas 9-10 putra Paralimpiade Tokyo, situasi berbalik. David Jacobs justru kalah dari Lian Hao dengan skor 0-3 (8-11, 10-12, 5-11) dalam durasi 32 menit.

Hasil ini sekaligus membuat Indonesia tersingkir dan gagal melaju ke perempat final. Sementara China selanjutnya dijadwalkan berhadapan dengan Inggris Raya yang sebelumnya mengalahkan Spanyol dengan skor 2-0.

Dengan begitu, usai sudah perjuangan cabang olahraga para-tenis meja Indonesia di Paralimpiade Tokyo. Meski gagal mencapai target meraih perunggu di nomor beregu kelas 9-10 putra, para-tenis meja Merah Putih setidaknya berhasil membawa pulang satu perunggu pada nomor perorangan kelas 10 melalui David Jacobs.
 

Pewarta: Muhammad Ramdan

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021