Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Kepolisian Daerah Aceh terus memburu dan mempersempit ruang gerak kelompok bersenjata yang menculik dan membunuhn dua anggota TNI beberapa waktu lalu.

"Kami terus memburu dan mempersempit ruang gerak kelompok bersenjata tersebut. Mereka sudah teridentifikasi dari kelompok mana," kata Kapolda Aceh Irjen Pol M Husein Hamidi di Banda Aceh, Senin.

Penyataan tersebut disampaikan Kapolda Aceh usai menghadiri rapat kerja Komisi I dan Komisi III DPR RI dengan jajaran kepolisian, TNI, Badan Intelijen Negera, Pemerintah Aceh, dan Badan Narkotika di Markas Polda Aceh.

Untuk mempersempit ruang gerak kelompok bersenjata api tersebut, kata dia, kepolisian di Aceh mengintensifkan razia, khususnya di wilayah-wilayah yang dianggap sebagai titik pelarian kelompok bersenjata api tersebut.

Mengenai sepak terjang kelompok bersenjata api tersebut, Jenderal berbintang dua itu mengatakan tidak tertutup kemungkinan mereka terkait dengan narkoba, khususnya ganja.

"Kepolisian semakin gencar menggelar operasi pencariang ladang. Dan tidak tertutup kemungkinan kelompok bersenjata ini terkait ganja," ungkap Irjen Husein Hamidi.

Menyangkut motif yang menewaskan dua anggota TNI di Aceh Utara 22 Maret 2015, Kapolda mengatakan pihaknya belum bisa menyebutkan. Kasus ini masih dalam penyelidikan dan pelakunya masih dalam pengejaran.

"Polisi akan terus mengejar mereka, kelompok bersenjata ini hingga tertangkap. Polisi juga sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus tersebut. Dan informasi awal, kelompok ini ada 15 hingga 20 orang," kata dia.

Sementara itu, kesimpulan rapat kerja dengan Komisi I dan Komisi III DPR RI disimpulkan bahwa penculikan disertai pembunuhan dua anggota TNI di Kecamatan Nisam Antara, Kecamatan Aceh Utara oleh kelompok bersenjata adalah kriminal murni.

Pewarta: Pewarta : M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015