Meulaboh (ANTARA Aceh) - Seorang bocah, Novita (6) meninggal dunia akibat terperangkap dalam insiden kebakaran rumah di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, pada Kamis dini hari.

Keluarga korban M Arif Idris di Meulaboh, Kamis mengatakan, keponakannya tersebut diketahui meninggal dalam rumah setelah api berhasil dipadamkan sekitar setengah jam oleh petugas pemadam kebakaran.

"Awalnya saat terjadi kebarakan Novita sudah keluar dengan orang tuanya, namun si anak ini masuk lagi ke rumah yang sedang terbakar untuk mengambil tas sekolah," katanya di lokasi tempat kejadian Perkara (TKP) di Desa Ujong Tanjung, Kecamatan Meurebo.

Selain petugas pemadam, masyarakat sekitar juga ikut membnatu yang lebih awal mengetahui adanya insiden tersebut, akan tetapi tidak satu orangpun mengetahui bahwa ada satu orang anak masuk kembali ke rumah saat api mulai membesar.

Saksi mata bersama ahli bait di rumah duka menceritakan, bahwa api yang menghanguskan satu unit rumah tersebut berasal dari percikan api arus pendek listrik Balai pengajian anak-anak (TPQ) yang dibangun berdekatan dengan rumah pasangan Zulfikar (42) dan Martini (37).

Tidak banyak barang berharga yang bisa diselamatkan karena kondisi gelap dan panik melihat kobaran api yang semakin membakar, sementara beberapa unit mobil pemadam kebakaran baru dapat memadamkan kobaran api setelah menerobos masuk gang lokasi rumah.

"Ini rumah bantuan pemerintah, rumah dhuafa yang baru sekitar satu tahun ditempati, percikan api dari arus pendek listrik balai TPQ yang dibangun di depan rumah, balai ini kosong," katanya.

Setelah dievakuasi jasad bocah kelas 1 Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) ini sudah dikebumikan oleh keluargnya yang masih menyesali kepergian Novita selam-lamanya, karena lalai tidak mengetahui buah hatinya ternyata terperangkap dalam rumah yang terbakar.

Sementara itu Kepala Bidang Sosial pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnaketran) Aceh Barat Jon Aswir mengatakan, pemerintah sudah menyalurkan bantuan masa panik langsung kepada keluarga korban.

"Bantuan logistik, tenda untuk masa panik sudah kita salurkan.

Untuk penangganan selanjutnya kami sudah melaporkan juga kepada pemerintah Provinsi Aceh mungkin akan ada bantuan lain yang akan diberikan setelah proses administrasi selesai," katanya menambahkan.

Pewarta: Pewarta : Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015