Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Para murid dan siswa di Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan, diliburkan, karena sekolah mereka terendam banjir, akibat han lebat yang mengguyur wilayah itu sejak Jumat (17/4) malam sampai Sabtu (18/4) pagi.
     
Keterangan yang dihimpun di Tapaktuan, Sabtu, banjir genangan akibat hujan lebat merendam sebuah SDN Ujung Karang, Kecamatan Sawang, dengan ketinggian air mencapai 50 Cm, sehingga pihak sekolah terpaksa harus meliburkan proses belajar mengajar.
     
Kepala SDN Ujung Karang Mahyuddin mengatakan, sekolah yang dipimpinnya itu, terpaksa harus diliburkan karena air menggenangi setiap ruang bejalar.
     
Ironisnya, sambung dia, meskipun persoalan banjir genangan itu telah berulang kali terjadi yakni setiap kali diguyur hujan deras, namun sampai sekarang belum nampak tanda-tanda penanganan oleh Pemkab Aceh Selatan.
     
"Kendatipun dewan guru hadir semua, namun tidak bisa melakukan proses belajar mengajar. Air merendam ruang kelas dan pekarangan sekolah mencapai setengah meter. Selain diliburkan, kami juga harus bekerja ekstra untuk membersihkan seluruh ruang kelas termasuk perkarangan sekolah dari lumpur dan kotoran yang dibawa banjir," ucapnya.
     
Banjir juga telah mengakibatkan ratusan rumah dan badan jalan nasional tergenang luapan air, sehingga mengganggu aktivitas warga.
     
Hasil pemantauan, kondisi terparah terjadi banjir genangan dalam Kecamatan Sawang adalah di Desa Ujung Karang, Desa Sawang II, Desa Lhok Pawoh dan Desa Mutiara termasuk kawasan Kompi C 115/ Macan Leuser.
     
"Saya perkirakan mencapai ratusan rumah warga di Kecamatan Sawang tergenang banjir. Luapan banjir disertai lumpur masuk ke rumah penduduk. Ketinggian air mencapai 50 hingga 70 Cm.  Kondisi terparah terjadi di desa kami, hampir semua rumah terendam," ujar Zaimaruddin, Keuchik (kades) Ujung Karang.
     
Menurutnya, banjir genangan terjadi di Desa Ujung Karang, karena faktor kedangkalan sungai kecil (kali) dan tidak tersedianya saluran pembuang atau drainase di daerah itu.
     
Sehingga dampaknya, setiap terjadi hujan deras, air cepat tergenang dan merendam pemukiman penduduk dan fasilitas lainnya.
     
Untuk mengatasi persoalan itu, lanjut Zaimaruddin, pihaknya meminta kepada Pemkab Aceh Selatan segera turun tangan, sebab banyak saluran pembuang di desa itu yang perlu harus dibangun termasuk sungai kecil yang harus dinormalisasi sehingga air hujan dapat dengan lancar mengalir ke laut.
     
"Jika sungai kecil di desa ini tidak dilakukan normalisasi serta dibangun saluran pembuang, maka peristiwa banjir di desa kami tetap akan terjadi," katanya.
     
Makanya, lanjut dia lagi, dirinya memohon kepada Pemkab Aceh Selatan agar segera menindaklanjuti keluhan masyarakat dan membebaskan pemukiman penduduk dari luapan banjir.
     
Informasi dihimpun, genangan air di badan jalan dan rumah penduduk akibat hujan deras semalaman bukan saja dialami masyarakat Kecamatan Sawang, tetapi hal serupa juga terjadi di Kecamatan Meukek, Labuhanhaji, Samadua, Tapaktuan, dan kawasan Kompi C 115/Macan Lueser.

Pewarta: Pewarta : Hendrik

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015