Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya mengimbau generasi muda untuk mencintai seni budaya Aceh, dalam upaya menjaga indeditas karakter bangsa.
Wali Kota saat membuka Festival Seni Seudati dan Tari Ranup Lampuan di Lhokseumawe, Sabtu menyatakan, keharusan untuk mencintai seni budaya sendiri sebagai wujud tangungjawab bersama dalam menjaga nilai-nilai luhur bangsa dan membentuk kepribadian yang berkarakter kebangsaan.
Apalagi, kata dia, dalam era globalisasi dengan mudahnya terjadi pertukaran budaya yang apabila tidak disikapi dengan baik justeru akan mengaburkan seni budaya sendiri, sehingga dikhawatirkan generasi muda ke depan tidak lagi mengenal seni budaya sendiri.
Oleh karena itu, lanjut Wali Kota, dirinya atas nama Pemerintah Kota Lhokseumawe, sangat mendorong untuk pengembangan budaya seni lokal sebagai sebuah wujud indentitas kebudayaan bangsa.
Apalagi dalam seni budaya Aceh, sarat dengan nilai-nilai filosofis dan religi yang terbentuk dari karakter masyarakat Aceh yang agamis, ungkap Suaidi Yahya.
Lanjutnya, terhadap seni tari Seudati yang merupakan seni budaya Aceh yang lahir dari "rahim" kebudayaan Aceh yang agamis, perlu untuk terus dikembangkan terhadap generasi muda.
Dalam seni tari Seudati yang tergambar penuh dengan kekompakan, merupakan makna filosofis wujud dari persatuan dan kesatuan dalam mencapai sebuah tujuan. Begitu juga dengan tari Ranup Lampuan, merupakan kekhasan masyarakat dalam budaya Aceh dalam menyambut dan memuliakan tamu, ujar dia.
Ia mengatakan, mengingat arti penting seni budaya sebagai bagian dari sebuah indentitas kebudayaan, maka dipandang perlu terhadap upaya-upaya melestarikan budaya, agar tidak sirna dihempas badai modernisasi budaya akan tetapi tetap bertahan sebagai kekayaan khasanah bangsa.
Wali Kota Lhokseumawe juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartispasi dalam pengembangan seni budaya keacehan yang ada di Kota Lhokseumawe dan juga semua pihak yang telah ikut mendukung berbagai kegiatan seni budaya di daerah ini.
Wali Kota saat membuka Festival Seni Seudati dan Tari Ranup Lampuan di Lhokseumawe, Sabtu menyatakan, keharusan untuk mencintai seni budaya sendiri sebagai wujud tangungjawab bersama dalam menjaga nilai-nilai luhur bangsa dan membentuk kepribadian yang berkarakter kebangsaan.
Apalagi, kata dia, dalam era globalisasi dengan mudahnya terjadi pertukaran budaya yang apabila tidak disikapi dengan baik justeru akan mengaburkan seni budaya sendiri, sehingga dikhawatirkan generasi muda ke depan tidak lagi mengenal seni budaya sendiri.
Oleh karena itu, lanjut Wali Kota, dirinya atas nama Pemerintah Kota Lhokseumawe, sangat mendorong untuk pengembangan budaya seni lokal sebagai sebuah wujud indentitas kebudayaan bangsa.
Apalagi dalam seni budaya Aceh, sarat dengan nilai-nilai filosofis dan religi yang terbentuk dari karakter masyarakat Aceh yang agamis, ungkap Suaidi Yahya.
Lanjutnya, terhadap seni tari Seudati yang merupakan seni budaya Aceh yang lahir dari "rahim" kebudayaan Aceh yang agamis, perlu untuk terus dikembangkan terhadap generasi muda.
Dalam seni tari Seudati yang tergambar penuh dengan kekompakan, merupakan makna filosofis wujud dari persatuan dan kesatuan dalam mencapai sebuah tujuan. Begitu juga dengan tari Ranup Lampuan, merupakan kekhasan masyarakat dalam budaya Aceh dalam menyambut dan memuliakan tamu, ujar dia.
Ia mengatakan, mengingat arti penting seni budaya sebagai bagian dari sebuah indentitas kebudayaan, maka dipandang perlu terhadap upaya-upaya melestarikan budaya, agar tidak sirna dihempas badai modernisasi budaya akan tetapi tetap bertahan sebagai kekayaan khasanah bangsa.
Wali Kota Lhokseumawe juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartispasi dalam pengembangan seni budaya keacehan yang ada di Kota Lhokseumawe dan juga semua pihak yang telah ikut mendukung berbagai kegiatan seni budaya di daerah ini.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015