Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota Sabang, Aceh menggelar Sabang Marine Festival (SMF) 2024 dengan mengangkat nilai-nilai budaya maritim yang memang menjadi salah satu keunikan di pulau paling barat Indonesia, sebagai upaya meningkat kunjungan wisatawan.
“Sabang Marine ini ialah event kolaborasi, peran utamanya itu BPKS dan kita kembangkan bersama-sama sehingga lebih mengedepankan mengangkat nilai-nilai budaya maritim yang memang menjadi salah satu keunikan di Kota Sabang ini,” kata Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi di Kota Sabang, Jumat, sore.
Pembukaan SMF 2024 ditandai dengan menabuh rapa'i serentak oleh Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Nscaya, Asisten I Pemerintah Aceh Azwardi, Anggota DPR RI asal Aceh TA Khalid, Plt Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) Marthunis, dan beberapa unsur lain di Tugu Menara Merah Putih, Kota Sabang.
Sabang Marine Festival (SMF) berlangsung di beberapa lokasi di Pulau Weh itu, mulai 1-3 Maret 2024, dengan mengusung konsep aktivitas bahari, kebudayaan, dan konservasi lingkungan.
Kegiatan ini digelar secara kolaborasi antar lembaga yakni Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Pemerintah Kota Sabang, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Reza menjelaskan, yang terpenting dalam sebuah agenda wisata seperti Sabang Marine Festival itu ialah, tujuan akhir yang mendorong peningkatan ekonomi masyarakat Sabang.
Pada penyelenggaraan tahun lalu, Sabang Marine Festival berhasil mencatat peningkatan transaksi ekonomi pada industri kuliner, transportasi dan akomodasi serta produk dan jasa kreatif lainnya.
“Alhamdulillah berdasarkan evaluasi event Sabang Marine tahun lalu, terjadi peningkatan transaksi di Sabang. Setiap ada event itu sekitar 30-40 persen meningkat transaksi di Sabang,” ujarnya.
Pada ajang Sabang Marine Festival kali ini menargetkan pengunjung dari kabupaten/kota lain di dalam dan luar Aceh, serta negara-negara tetangga, dengan target dapat menarik mencapai 20 ribu kunjungan, selama tiga hari pelaksanaan.
Dan memang, lanjut Reza, pekerjaan rumah dari pemerintah kota ialah bagaimana menghadirkan banyak wisatawan ke kota paling barat Indonesia itu, sehingga semakin banyak putaran uang di Kota Sabang.
“Salah satunya yang paling efektif adalah melalui event,” ujarnya.
Baca juga: Kemenparekraf: Sabang punya modal lengkap jadi daerah pariwisata