Meulaboh (ANTARA Aceh) - Lima warga Gampong (desa) Blang Bintang, Kabupaten Nagan Raya, menjadi korban  semburan api berasal dari ledakan lampu teplok yang diduga menggunakan minyak tanah bercampur minyak bensin (oplosan).

"Setelah minyak tanah saya isi dalam lampu teplok, kemudian begitu saya hidupkan apinya menyembur keluar sehingga sekeluarga saya kena karena kami sedang gelap dalam rumah," kata Arisdian (43) salah seorang korban kepada wartawan di Nagan Raya, Senin.

Naasnya dalam peristiwa tersebut seorang anak perempuannya berusia lima tahun ikut terkena semburan api dari lampu teplok  tersebut sehingga menciderai sebagian paha sampai pada kemaluanya belia ini.

Kelima korban tersebut yakni Arisdian (43), Yusma Anggraini (34), Mutia Rahmah (11), Emia (5) dan Fikri (2), satu keluarga ini terkena semburan api minyak diduga bercampur bensin pada Minggu (17/5) sekitar pukul 19.45 WIB di sebuah rumah kontrakannya di Desa Blang Bintang, Kecamatan Kuala.

Korban minyak oplosan tersebut mengalami luka kulit pada muka, badan, kaki, tangan dan paha, hampir sekujur tubuh warga berasal dari Desa Alu Bata itu mengalami luka bakar sehingga muncul gembung air dan kulitnya terkelupas.

"Satu pasien ini harus dirawat di ruang ICU karena tidak sadarkan diri. Rencananya akan dirujuk ke RSU Cut Nyak Din Meulaboh," kata perawat di ruang bedah RSUD Ujong Fatihah Nagan Raya.

Sementara itu Geuchik (Kades) Blang Bintang Hatta Arif yang dihubungi membenarkan adanya insiden tersebut, beruntung semburan api tidak menghanguskan rumah kontrakan korban dan malam itu juga sudah dibawa ke rumah sakit daerah setempat.

"Benar memang ada terjadi musibah ini, mereka kena satu keluarga tapi setahu saya yang parah ayah dan anak tengahnya yang perempuan masih belum sekolah, semburan api minyak oplosan sampai mengenai kemaluan si anak ini," jelasnya.

Hatta menyampaikan, bahwa peristiwa meledaknya lampu teplok keluarga sampai mengenai korban sudah dua kali terjadi sepanjang 2015 ini di desa mereka, sebelumnya juga ada masyarakat setempat pernah terkena semburan minyak tanah dari lampu teplok yang diduga bercampur bensin.

"Kejadian demikian sudah dua kali dengan yang ini, artinya kami meminta pihak kepolisian untuk memeriksa penjualan minyak di kios-kios, jangan-jangan memang ada pihak yang sengaja mencampur minyak tanah dan bensin menjualnya kedaerah kami," katanya menambahkan.

Pewarta: Pewarta : Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015