Sekolah Menengah Pertama (SMP) Nurul Islam Paloh di Kabupaten Pidie mengadakan kegiatan seni membatik jumputan guna membentuk karakter dan kreativitas siswa.

Guru Kesenian SMP Nurul Islam Paloh Cut Nika Nurfathina di Pidie, Senin, mengatakan sebagai sekolah terpadu pihaknya perlu terus berinovasi dan menggelar berbagai kegiatan ekstrakurikuler.

“Jumputan sendiri diambil dari kata dasar jumput yang memiliki arti mengambil kain dengan cara dicomot sedikit demi sedikit, dengan tangan kemudian diikat agar bisa memberikan pola dan dicelupkan dalam pewarna,” katanya.

Ia menjelaskan dibandingkan dengan batik pada umumnya, motif jumputan lebih menekankan pada warna dasar kain merah, pink, atau hijau.

Selain itu, katanya, motifnya juga terkesan santai dan sederhana, sehingga motif batik tersebut sering digunakan untuk berbagai kesempatan, baik formal maupun nonformal.

"Hasil membatik jumputan bisa dijadikan pakaian sehari-hari, siswa juga sangat antusias membatik," kata Cut Nika.

Selain membatik 45 siswa kelas V di sekolah tersebut juga diasah menguasai beberapa bahasa asing, seperti Bahasa Arab dan Inggris, sebagai bekal pengembangan pendidikan siswa.

Meski baru merintis pendidikan di jenjang menengah pertama, pihaknya optimistis melalui pendidikan pemondokan yang dikemas secara modern tersebut bisa bersaing dengan sekolah lain yang ada di Pidie, bahkan Aceh.

"Siswa di sini rata-rata dari keluarga kurang mampu, mereka sangat antusias untuk menimba ilmu," kata dia.

Pewarta: Mira Ulfa

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021