Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal) Kabupaten Aceh Utara Prof Dr Apridar menyatakan pihaknya menyambut positif terhadap tuntutan warga di sekitar kampus agar biro utama perguruan tinggi negeri itu berada di kawasan Reuelut.

"Sesungguhnya, kami terenyuh dan bersemangat melihat aspirasi warga sekitar kampus Reuleut. Sejujurnya, saya dan jajaran bahkan tidak berniat memindahkan kampus utama dan tetap di Reuleut, Kabupaten Aceh Utara," katanya di Lhokseumawe, Kamis.

Disebutkan, dengan dorongan semangat dari masyarakat Reuleut, pihaknya juga semakin bersemangat membangun kampus tersebut. Dorongan itu dimaknai sebagai bukti kecintaan masyarakat terhadap Unimal, sehingga ke depan, perguruan tinggi negeri ini bisa semakin berkembang dan menjadi pusat pendidikan terkemuka di Aceh dan Indonesia.

"Jika sebelumnya, sebagian masyarakat masih enggan menerima Unimal, kini sudah menerima dengan baik, kami rasa ini hal yang sangat bagus untuk kemajuan Unimal," terangnya.

Disebutkan, pihaknya sudah menyampaikan fokus pengembangan kampus utama ke sejumlah tokoh masyarakat di sekitar kampus Reuleut. Untuk tahun 2015, di Reuleut didirikan Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) dengan tujuh jurusan.

"Tahun ini penerimaan mahasiswa perdana untuk FKIP. Jumlah mahasiswa FKIP di seluruh kampus di Indonesia itu selalu membludak, termasuk di Unimal yang pusat belajar FKIP juga dipusatkan di Reuleut," ujarnya.

Selain itu, di Reuleut juga dibangun Rumah Sakit Pendidikan (RSP) dengan menggunakan dana APBN. Direncanakan rumah sakit itu mulai dibangun tahun ini.

"Pembangunan rumah sakit dengan skema multi years. Mengingat begitu besar dana yang dibutuhkan, kami pikir, jika rumah sakit itu berdiri di Reuleut, maka semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.

Ditambahkan, jika rumah sakit itu telah selesai dibangun dan dioperasionalkan, maka Fakultas Kedokteran yang kini berada di Cunda, Kota Lhokseumawe juga akan dipindahkan ke Reuleut. Hal itu agar memudahkan mahasiswa kedokteran untuk praktik dan dosen kedokteran bisa melakukan penelitian di rumah sakit itu.

"Dukungan masyarakat, pemerintah daerah, lembaga donor dan lain sebagainya tentu sangat diperlukan untuk mewujudkan dan mempercepat seluruh pembangunan di kampus Reuleut," terangnya.

Selain itu, sambung Prof Apridar, pihaknya berkomitmen untuk terus membenahi sarana dan prasarana kampus Reuleut, seperti membuat taman-taman di sekitar kampus dengan dilengkapi jaringan wifi, sehingga mahasiswa yang kos di Reuleut bisa mengakses internet dengan mudah dan gratis.

Sedangkan untuk pengembangan, Unimal juga mengembangkan kampus Bukit Indah Lhokseumawe yang merupakan hibah dari ExxonMobil.

"Jika ada lahan, pengembangan tetap kita lakukan di Aceh Utara. Ketika bertemu ketua DPRK Aceh Utara Ismail A Jalil dua hari lalu, kami ditawarkan lahan di Desa Kedue, Kecamatan Lhoksukon. Jika pemerintah dan DPRK memberikan lahan itu, tentu kami juga siap mengembangkan kampus ke Lhoksukon," kata Apridar.

Dalam waktu dekat ini, sambung Apridar, pihaknya akan mengirimkan surat secara resmi ke Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib dan Ketua DPRK Aceh Utara Ismail A Jalil untuk meminta hibah tanah di Lhoksukon tersebut.

"Untuk itu, kami mengajak semua pihak agar bersama-sama membangun Unimal, sehingga, kampus ini semakin cepat berkembang dan menjadi sentral sumber daya manusia yang handal di Aceh dan Indonesia," demikian Prof Apridar.

Pewarta: Pewarta : Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015