Bupati Aceh Selatan Tgk Amran menyatakan Kabupaten Aceh Selatan kehilangan putra terbaik atas meninggal dunianya mantan Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Aceh Muhyan Yunan.

"Abangnda Muhyan Yunan merupakan putra terbaik yang dimiliki Kabupaten Aceh Selatan. Kami menyampaikan belasungkawa berpulangnya ke Rahmatullah Muhyan Yunan," kata Tgk Amran di Tapaktan, ibu kota Kabupaten Aceh Selatan, Minggu

Muhyan Yunan meninggal dunia di Jakarta, Jumat (19/11). Calon Wakil Gubernur Aceh pada pilkada 2012 itu dimakamkan di Al Azhar Memorial Garden, Karawang Jawa Barat.

Menurut Bupati Aceh Selatan, almarhum memiliki kiprah dan dedikasinya tinggi terhadap pekerjaannya. Didukung kecerdasan, pengalaman, serta latar pendidikan menjadikannya sosok disegani sekaligus dicintai.

Almarhum merupakan tipikal pemimpin yang dapat memberikan solusi terhadap setiap permasalahan yang dihadapi, rendah hati, dan mudah bergaul dengan seluruh kalangan, ucap Tgk Amran.

Tgk Amran mengatakan kontribusi dan kepeduliannya terhadap pembangunan daerah, sejak awal meniti karir hingga akhir hayatnya, baik terhadap Provinsi Aceh secara umum, maupun Aceh Selatan secara khusus, menjadi karya dan warisan pemikirannya yang patut kita apresiasi. 

"Oleh karena itu, mari kita doakan agar Almarhum diampuni segala dosanya, dan diterima seluruh amal ibadahnya," kata Tgk Amran.

Almarhum Muhyan Yunan lahir di Aceh Selatan pada 9 Juni 1953. Pendidikan formalnya sejak SD hingga SMA ditempuh di Meukek dan Tapaktuan, Aceh Selatan. 

Almarhum melanjutkan pendidikan tinggi di bidang teknik mulai jenjang sarjana muda hingga doktoral pada berbagai perguruan tinggi, di dalam negeri, hingga ke Skotlandia dan Malaysia. 

Dalam perjalanan karirnya, sejak diangkat menjadi pegawai negeri sipil Departemen PU pada 1983, almarhum Muhyan Yunan pernah dipercaya mengemban amanah pada berbagai jabatan struktural, terakhir sebagai Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh.

Almarhum Muhyan Yunan juga diketahui pernah dipercaya sebagai pimpinan proyek rehabilitasi jalan Provinsi Aceh.

Selama bertugas di Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh, almarhum terlibat dalam pembangunan berbagai ruas jalan membuka isolasi daerah Aceh. 

Di antaranya pembangunan jalan jaring laba-laba yang dikenal dengan sebutan Ladia Galaska, yang merupakan kepanjangan Lautan Hindia Gayo Alas Selat Malaka.

Lrogram Ladia Galaska tersebut membuka ruas jalan menghubungkan pesisir barat selatan dengan panti timur Aceh meliputi Meulaboh–Jeuram–Beutong Ateuh – Takengon – Blang Kejeren – Lokop dan Peueulak dengan panjang mencapai 550 kilometer.
 

Pewarta: Muhammad HSA

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021