PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meluncurkan penggunaan mesin Electronic Data Capture (EDC) dan QRIS di Aceh dalam upaya sinergi dengan PT Kimia Farma Apotek (KFA), anak usaha PT Kimia Farma Tbk.
“Kolaborasi ini menghadirkan lebih banyak pilihan untuk mendukung pengalaman bertransaksi di outlet Kimia Farma dengan menggunakan layanan mesin EDC Syariah dan QRIS Syariah dengan ekosistem, lengkap, mudah, dan tetap mengikuti kaidah-kaidah Syariah,” kata Direktur Keuangan dan SDM KFA, Agus Chandra di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan pemilihan lokasi kolaborasi di Aceh, karena provinsi tersebut merupakan role model penerapan prinsip ekonomi Syariah.
“Kita berharap Aceh dapat menjadi model daerah pengembangan ekonomi syariah yang strategis, dengan dukungan pemerintah serta masyarakat yang mengedepankan prinsip Syariah,” katanya.
Regional CEO I Aceh Bank Syariah Indonesia, Wisnu Sunandar mengatakan BSI terus mendorong inklusi keuangan syariah.
Salah satunya dengan penggunaan EDC Bank Syariah Indonesia dan QR Code Indonesia Standard (QRIS) di berbagai merchant, seperti sinergi dengan Kimia Farma Apotek.
“EDC Bank Syariah Indonesia di Kimia Farma Apotek ini merupakan yang pertama kali kami pasang pada merchant di Aceh, sebagai wilayah yang menerapkan Qanun,” kata Wisnu.
Pemasangan EDC tersebut dilakukan di 28 apotek milik Kimia Farma di area Aceh yang mulai dapat digunakan pada 1 Desember 2021.
Selanjutnya, mulai Januari 2022 pemasangan EDC akan di wilayah lain. Bank Syariah Indonesia juga sebelumnya juga telah bersinergi dengan Kimia Farma Group melalui dukungan pembiayaan wholesale dari BSI untuk kebutuhan modal kerja corporate KF Group.
Direktur Information Technology & Operation BSI, Achmad Syafii menyampaikan Bank Syariah Indonesia sebagai bank syariah terbesar di Indonesia senantiasa berinovasi untuk mendukung perkembangan keuangan syariah, salah satunya melalui pengembangan teknologi dan layanan berbasis digital yaitu BSI Mobile.
“Pengguna BSI Mobile dapat dengan mudah melakukan transaksi nontunai menggunakan QRIS BSI, baik untuk transaksi finansial, belanja, maupun bersedekah,” kata Achmad Syafii.
Melalui sinergi antara Bank Syariah Indonesia dan Kimia Farma Apotek ini, layanan EDC Syariah dan QRIS Syariah diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam bertransaksi dengan basis Syariah. Tidak hanya di wilayah Aceh, mesin EDC dan QRIS Syariah ini ke depannya akan dapat dinikmati di outlet Kimia Farma lainnya di beberapa kota atau wilayah di Indonesia, antara lain Padang, Banten, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Madura, Lombok, Makassar, Gorontalo, Banjarmasin, dan Ternate.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh Achris Sarwani mengatakan sinergi antara Bank Syariah Indonesia dan Kimia Farma Apotek dalam penggunaan mesin EDC ini dapat mendukung ekosistem ekonomi digital di Aceh.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021