Meulaboh (ANTARA Aceh) - Relawan Jokowi Center Aceh (JCA) optimistis pembangunan irigasi Lhok Guci di Kabupaten Aceh Barat, paling telat selesai 2018, karena sudah mendapat perhatian khusus Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Tanah Air.

"Kebutuhan anggaran untuk pembangunan jaringan Lhok Guci sebesar Rp462 Miliar. Jika tahun ini (tahap I) dilucurkan Rp100 miliar, maka tahun 2016 (tahap II), 2017 (tahap III) dan tahun anggaran 2018 (tahap IV), dipastikan keseluruhan jaringan irigasi Lhok Guci selesai dikerjakan," kata Ketua Umum JCA T Neta Firdaus di Meulaboh, Selasa.

Hal itu disampaikan menyikapi respon positif kepala negara yang berkunjung ke Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, pada penghujung bulan puasa Ramadhan sekaligus berlebaran Idul Fitri 1436 Hijriah  bersama rakyat di Aceh.

Kunjungan dipimpin kepala negara rombongan (RI-I) ke wilayah barat selatan Aceh khusunya ke Meulaboh, Aceh Barat memenuhi undangan JCA terhadap usulan anggaran untuk penuntasan Irigasi Lhok Guci kepada Presiden RI melalui Deputi IV Staf Khsus Kepresidenan.

"Sekitar tiga bulan lalu JCA sudah awal mengusulkan anggaran penuntasan Irigasi Lhok Guci ini. Pada saat kunjungan beliau kami kembali menyerahkan usulan percepatan penuntasan irigasi Lhok Guci melalui Setpripres RI, ada Rp100 miliar dikucurkan tahun ini," imbuhnya.

Sebutnya, hasil dari perjuangan relawan pemenangan Jokowi-JK di Aceh ini pada tahun 2015 dengan dana APBN melalui Lementeraian PUPR akan mengelontarkan anggaran sebesar Rp100 miliar untuk percepatan pembangunan jaringan Irigasi Lhok Guci untuk mengaliri ke area 18.542 hektare sawah terutama Pante Ceureumen, Kaway XVI, Bubon, Samatiga dan Johan Pahlawan.

Neta menjelaskan, pembangunan utama bendungan Irigasi Lhok Guci dimulai tahun anggaran 2004 dengan anggaran APBN senilai Rp601,4 miliar sudah selesai dikerjakan dengan lokasi di Gampong (desa) Babah Lhueng Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat dengan Daerah Irigasi (D.I) sebelah kiri 1.080 Ha dan Lhok Guchi Kanan 17.542 Ha.

"Dengan disediakannya anggaran seperti disebutkan Bapak Jokowi saat berkunjung ke Meulaboh maka penuntasan pembangunan irigasi Lhok Guci kira-kira 3-4 tahun lagi. Tapi jika tidak didukung beliau mungkin sampai 20 tahun lagi belum tuntas," tegasnya.

Neta Firdaus menjelaskan, percepatan pembangunan jaringan irigasi tersebut merupakan wujud dari Nawacita Jokowi menuju kedaulatan pangan di Indonesia salah satunya adalah penyediaan prasarana dan sarana irigasi yang memadai.

Program tersebut dalam rangka meningkatkan intensitas tanam dan membuka lahan baru untuk penambahan area sawah sebagai pengganti areal yang telah berubah fungsi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Jokowi Center Aceh mendorong pemerintah Kabupaten Aceh Barat untuk segera melakukan penyelesaian sisa dari lahan yang belum dibebaskan, menurut Neta bahwa kebutuhan pembebasan lahan untuk pembangunan jaringan irigasi Lhok Guci yang harus dilakukan pemda Aceh Barat adalah seluas 162,76 hektare.

"Data yang kami peroleh bahwa sisa kebutuhan pembebasan lahan adalah 162,76 hektare. Yang sudah bebas baru seluas  29,20 Ha, sementara yang belum bebas 133,56 Ha, kemudian yang sudah dikonstruksikan 9,93 Ha dan sudah bebas belum dikonstruksikan 19,27 Ha," katanya menambahkan.

Pewarta: Pewarta : Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015