Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Aceh Besar sejak tahun 2011 telah menyelenggarakan Sekolah Lapang Iklim (SLI) secara bertahap di daerah sentra pangan, dan hingga kini alumninya sudah mencapai 418 orang. 

"Sejauh ini sekolah lapang iklim BMKG ini baru kita laksanakan di wilayah Sabang dan Gayo Lues," kata Kepala Stasiun Klimatologi Aceh Besar Wahyudin, di Banda Aceh, Senin.

Hal itu disampaikan Wahyudin di sela-sela FGD dan ekspose Sekolah lapang iklim BMKG 2021 Auditorium TDMRC Unsyiah, Banda Aceh. 

Wahyu mengatakan, sekolah lapang iklim tersebut dilaksanakan antara BMKG dengan petani atau dalam hal ini penyuluh pertanian lapangan (PPL) hingga pengamat urganism penyakit tanaman (PUPT). 

"Mereka diajarkan penyesuaian terhadap iklim, cara membaca hujan, mencatat atau bagaimana mereka bisa memanfaatkan informasi yang ada," ujarnya.

Wahyu menyampaikan, pelaksanaan SLI di daerah sentra pangan Indonesia tersebut juga sebagai bentuk pendekatan literasi iklim guna mengurangi resiko dampak iklim ekstrim. 

SLI sendiri, lanjut Wahyu, merupakan kegiatan kerjasama antara BMKG dengan pemerintah daerah sebagai mekanisme menjembatani pemahaman informasi iklim dari BMKG dengan petani sebagai end-user. 

"Kegiatan SLI dilaksanakan dalam mendukung program pemerintah untuk ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi," katanya. 

Wahyu menuturkan, capaian tujuan utama SLI itu antara lain untuk memenuhi jumlah peserta yang dapat memahami dan memanfaatkan informasi iklim BMKG guna mendorong keberlanjutan agrobisnis mandiri oleh petani.

"Kemudian, juga sebagai rujukan untuk strategi dan proses pengambilan kebijakan/keputusan," ujarnya. 

Wahyu menambahkan, mulai tahun 2020 lalu, BMKG mengusung konsep SLI operasional dengan berfokus pada kelompok tani binaan yang menekankan commodity-oriented. 

"Kegiatan ini juga kita lakukan secara berkelanjutan hingga beberapa tahun kedepan dengan menggandeng dinas pertanian, stakeholder, LSM, akademisi untuk berbagi sumber daya," demikian Wahyu.

 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021