Puluhan Keuchik yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Pidie menindaklanjuti tentang pemotongan Penghasilan Tetap (Siltap) perangkat desa.

"Pertemuan kali ini merupakan tindak lanjut dari beberapa pertemuan sebelumnya yang belum ditemukan titik temu mengenai pengurangan Siltap pada tahun 2022," kata Ketua Apdesi Kabupaten Pidie Nazaruddin, di Opprom Kantor Bupati Pidie, Jumat.

Nazaruddin mengatakan pihaknya sangat mengharapkan kejelasan dari Pemkab Pidie terhadap permasalahan ini, sehingga seluruh Keuchik dapat menilai kondisi keuangan daerah yang sebenarnya.

Pada kesempatan itu, ia juga berharap Siltap aparatur gampong tetap berdasarkan PP 11 tahun 2019.

Sekda Pidie Idhami mengatakan terkait uang Siltap mengalami pengurangan karena berkurangnya anggaran yang diberikan oleh Pemerintah Pusat.

"Kami tidak menzdalimi pemerintahan di bawahnya, hanya saja memang sudah demikian, dana yang diberikan pemerintah pusat juga berkurang hingga Rp118 Miliyar," kata Idhami.

Idhami menjelaskan akibat berkurangannya penerimaan negara sehingga mempengaruhi anggaran daerah. 

"Tidak hanya di Kabupaten Pidie, namun ini terjadi diseluruh Indonesia, sehingga efek kesemua belanja," katanya.

Menurutnya, wilayah Pidie sangat luas dengan 730 Gampong, berbeda dengan kabupaten lain. Jadi wajar sedikit pengurangan Siltap supaya merata kesemua pihak. 

"Bukan hanya pengurangan Siltap aparatur desa saja, kami juga harus memangkas anggaran dari seluruh SKPK, Alokasi Camat hingga SPPD Bupati dan Wakil Bupati juga dipotong hingga 50 persen," katanya.

Idhami merincikan rancangan Siltap tahun 2022 meliputi Keuchik sebesar Rp2 juta, Sekdes Rp 1,3 juta, Kaur sebesar Rp700 ribu, Ulee Jurong (Kadus) Rp400 ribu.

"Jika dibandingkan dengan tahun 2021 Siltap Sekdes menerima sebesar Rp 1,5 juta, Kaur 900 ribu, dan Kadus Rp 2 Juta,” katanya.

Sedangkan honor Tuha Peut Gampong (TPG) tidak dikurangi dimana untuk ketua TPG tetap menerima Rp 400 ribu, anggota Rp 250 ribu, imam meunasah Rp 700 ribu dan bilal meunasah Rp 300 ribu.

"Kami berharap kondisi ini dapat diterima oleh seluruh aparatur Gampong dan tidak mengurangi semangat dalam membangun Gampong," demikian Idhami.

Pewarta: Mira Ulfa

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022