Blangpidie (ANTARA Aceh) - Bangunan infrastruktur milik pemerintah, termasuk jalan nasional lintasan Meulaboh (Kabupaten Aceh Barat)-Tapaktuan (Kabupaten Aceh Selatan) mengalami rusak akibat hujan deras yang menguyur wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), sepanjang Minggu (13/9) hingga Senin (14/9).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Abdya, Rahwadi, di Blangpidie, Selasa mengatakan, amblasnya badan jalan nasional di kawasan Kecamatan Babahrot, Abdya, sepanjang 150 meter dengan kedalaman sekitar 2 meter.
Jalan Lintasan Meulaboh-Tapaktuan yang amblas tersebut terletak di Desa Ie Mirah, Kecamatan Babahrot, atau dipersimpangan jalan menuju Terangon, Kabupaten Gayo Lues.
"Kejadian ini saat hujuan lebat pada Minggu kemarin, dimana air sungai Krueng Ie Mirah, Babahrot penuh sehingga naik ke permukaan jalan dan rumah warga dengan ke dalaman rata-rata sekitar 1 meter," katanya.
Meskipun demikian, kata dia, arus lalu lintas di kawasan jalan lintasan tersebut tidak terhambat ataupun macet, karena badan jalan yang digerus banjir tersebut hanya sebagian, sehingga semua jenis kendaraan bisa dilewati.
Bukan cuma badan jalan yang digerus banjir, akan tetapi hujan deras yang mengguyur hingga malam hari itu juga menyebabkan infrastruktur pemerintah lainnya juga rusak, seperti bangunan pengaman kantung lumpur di daerah irigasi Krueng Baru termasuk 2 unit jembatan desa.
"Dua jembatan yang rusak itu berada di Desa Uung Tanah dan Desa Lhang, Kecamatan Setia. Itu belum lagi dengan proyek-proyek pemerintah yang kini sedang dalam proses pekerjaan," katanya.
Lanjutnya, proyek pemerintah yang rusak akibat banjir tersebut di antaranya Talang Air irigasi Daerah Aliran Air Sungai Krueng Susoh, dan banyak proyek fisik lainnya yang sedang dikerjakan seperti pembangunan berojong pengaman tebing sungai, talut saluran dan saluran irigasi.
Amatan di lapangan, selain bangunan infastruktur yang rusak, ribuan hektare tanaman padi siap panen milik petani yang ada di seluruh wilayah Abdya juga digenangi banjir termasuk gabah petani baru siap panen hanyut terbawa air.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015