Meulaboh (ANTARA Aceh) - Sebanyak 157.499 warga Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, menjadi sasaran Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) untuk menekan endemis penyakit Kaki Gajah (Filariasis) di daerah itu.

Kasi Pencegahan dan Pemberantasan (P2) pada Dinas Kesehatan Aceh Barat Rasmudin di Meulaboh, Senin mengatakan pemberian obat secara massal itu dilakukan setelah adanya temuan 11 kasus sejak 2012-2015.

"Sasaran pengobatan masal kita adalah masyarakat luas dan sekitar keberadaan penderita, bukan lagi hanya terkosentrasi pada penderita sebab penyakit ini dapat menular lewat gigitan nyamuk kepada orang lain, nyamuknya yang belum diketahui jenisnya,"sebutnya.

Pengobatan massal itu diharapkan dapat mewujudkan Indonesia bebas Kaki Gajah 2020.

Rasmudin menjelaskan, temuan kasus filariasis kronis sebanyak enam orang pada 2012 dengan prefalensi 3,2 per 100.000 penduduk menyebabkan Kabupaten Aceh Barat dikategorikan ke dalam daerah endemis Kaki Gajah.

Program POPM itu dibagi kedalam tiga kelompok umur yaitu 2-5 tahun sebanyak 8.909 jiwa, kelompok umur 6-14 tahun sebanyak 47.462 jiwa dan kelompok umur diatas 15 tahun sebanyak 101.128 jiwa.

Kegiatan pengobatan massal tersebut dilaksanakan pada Selasa (6/10) atau diundur dari jadwal sebelumnya pada 1 Oktober 2015 sebagai hari pencanangan Bulan Eleminasi Penyakit Kaki Gajah (BELKAGA) untuk mewujudkan Indonesia bebas Filariasis 2020.

"Melalui upaya pencegahan ini kita harapkan penderita tidak lagi menutup diri. Upaya pengobatan kepada penderita tetap dilakukan, seseorang yang sudah terinfeksi sampai parah itu sudah sulit upaya pemulihannya,"tegas Rasmudin.

Penyakit Kaki Gajah merupakan salah satu penyakit tropik yang terabaikan yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan oleh nyamuk dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Kecatatan menetap pada seseorang disebabkan penyakit itu dapat menimbulkan stigma, gangguan psikososial dan penurunan produktivitas penderita dan keluarganya.

Hingga 2014 di Indonesia terdapat lebih dari 14.000 orang menderita Filariasis dengan cacat menetap.

"Kecenderungan para penderita penyakit tersebut, perilakunya menutup diri sehingga suliut untuk dijaring. Ada juga anggapan di tengah masyarakat bahwa Kaki Gajah merupakan penyakit kutukan," kata Rasmudin.

Ia menjelaskan bahwa secara medis penderita dapat dipulihkan tapi jika telah menderita cacat fisik maka tidak bisa kembali normal.

Pewarta: Pewarta : Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015