Kelompok Budidaya Perikanan (Pokdakan) Mina Jaya Tamiang melakukan panen perdana sebanyak 4 ton udang vaname di tambak intensif kawasan Desa Dagang Setia, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang.

“Udang vaname ini sudah berumur 60 hari, maka kita lakukan panen sebagian atau parsial. Ini panen parsial tahap pertama, nanti ada tiga kali panen lagi setelah ini,” kata Bupati Aceh Tamiang Mursil di Aceh Tamiang, Sabtu dini hari.

Baca juga: Bupati Aceh Barat sebut budidaya udang vaname dongkrak ekonomi rakyat

Mursil menghadiri langsung panen perdana udang vaname kelompok binaan Dinas Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPKP) Aceh Tamiang itu, di kolam percontohan klaster budidaya udang vaname bantuan Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Panen udang vaname dilakukan pada malam hari, dengan tujuan untuk menghindari terik panas matahari yang dapat mempengaruhi kualitas udang jadi merah dan lembek.

Baca juga: Pangdam Iskandar Muda akan promosikan udang vaname di Aceh Barat ke KKP

Ia menjelaskan panen parsial udang vaname bertujuan untuk mengurangi kepadatan udang dalam kolam mengingat pertumbuhan udang semakin besar. Ada delapan kolam yang dilakukan panen parsial tersebut.

“Cara ini merupakan strategi budidaya untuk menghindari terlalu padat udang di dalam kolam, karena kalau padat sekali itu nanti udaranya tidak cukup dan perkembangan udang akan lambat besar,” katanya.

Baca juga: KKP serahkan bantuan tambak vaname kepada masyarakat Aceh Timur

Panen perdana udang vaname itu mencapai 4 ton, dengan rata-rata ukuran 90. Sementara untuk panen puncak atau tahap keempat nantinya diperkirakan bisa mendapatkan udang vaname ukuran 40-35.

“Artinya kalau ukuran 35 itu dalam satu kilogram ada 35 ekor, harganya bisa lebih mahal dibandingkan ukuran 90 ini. Untuk produksi udang sudah ada agen penampung yang datang dari Medan, Sumatera Utara,” kata Mursil.

Sementara itu, Kepala DPKP Aceh Tamiang Safuan menjelaskan panen parsial udang vaname perdana ini dipercepat lima hari. Udang tumbuh begitu cepat sehingga kapasitas dalam kolam harus segera dikurangi untuk mendapatkan pertumbuhan yang maksimal.

“Sebenarnya jadwal panen lima hari lagi. Berarti umur 60 hari ini pertumbuhan udang bagus, sehingga dipercepat panennya. Lazimnya panen parsial pertama itu umur 70-75 hari, meski masih umur 60 hari kita sudah mendapatkan udang ukuran 100 dan 90 sesuai target,” katanya.

Menurut Safuan harga tolak udang ukuran 90 Rp43 ribu per kilogram dan ukuran 100 Rp40 ribu per kilogram. Hasil panen parsial kali ini dibatasi hingga 4 ton dengan asumsi rata-rata ukuran 90 sebanyak 180.000 ekor dan ukuran 100 sebanyak 200.000 ekor.

Ia menilai tingkat kehidupan udang vaname kali ini paling bagus, bahkan sampai surplus. Berdasarkan teknis penghitungan tingkat kehidupan udang tersebut mencapai100 persen.

“Berarti keluar udang malam ini sekitar 380.000 ekor dari total benur yang ditebar sebanyak 2 juta ekor. Artinya tidak sampai 30 persen atau sesuai parsial satu itu udang harus diambil dari kolam sekitar 15-25 persen,” katanya.
 

Pewarta: Dede Harison

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022