Wali Kota Sabang Nazaruddin merasa sangat bangga, karena Kota Sabang menjadi tempat pelaksanaan Rapat Kerja (Raker) Majelis Adat Aceh (MAA) se Provinsi Aceh.
“Saya mengapresiasi sekaligus bangga, karena Raker MAA se Aceh tahun 2022 terselenggara di Kota Sabang," kata Nazaruddin di Kota Sabang, Senin.
Menurut wali kota, dengan terselenggara kegiatan itu maka banyak orang berkunjung ke Sabang sehingga membantu dan mendukung dalam peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Ia berharap MAA untuk terus meningkatkan kemampuan dan ilmu pengetahuan seiring dengan kemajuan zaman, karena di era modern, adat dan budaya mengalami pergeseran dan pengikisan nilai.
Menurutnya untuk menyikapi modernisasi, semua harus mampu menampung seluruh aspirasi, budaya dan adat istiadat sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dengan struktur masyarakat yang telah tumbuh dan berkembang.
"Ini menjadikan tugas MAA jauh lebih berat, untuk itu, MAA perlu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam menjalankan tugas yang diamanahkan secara ikhlas," katanya.
Raker MAA se Aceh 2022 dibuka Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Gubernur meminta MAA untuk merangkul kaum milenial dan generasi Z, karena pada era modernisasi, generasi muda sangat rentan dan mudah terpengaruh narkotika sehingga akan menyebabkan pemimpin masa depan yang rapuh.
“Selain aktif membangun jaringan komunikasi yang sinergis dengan generasi millenial maupun semua pihak, MAA juga harus terus berinovasi dalam memperkuat adat masa lalu dan masa depan. MAA jangan seperti barang antik yang hanya disimpan saja, tapi MAA harus bisa bermanfaat untuk masa depan anak cucu Kita," katanya.
Raker MAA se Aceh 2022 berlangsung dari 20-23 Februari 2020. Rakar itu diikuti 68 peserta yang terdiri dari 35 orang pengurus MAA Provinsi Aceh, Ketua MAA 23 kabupaten/kota berjumlah dan 10 orang unsur pimpinan perwakilan MAA.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
“Saya mengapresiasi sekaligus bangga, karena Raker MAA se Aceh tahun 2022 terselenggara di Kota Sabang," kata Nazaruddin di Kota Sabang, Senin.
Menurut wali kota, dengan terselenggara kegiatan itu maka banyak orang berkunjung ke Sabang sehingga membantu dan mendukung dalam peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Ia berharap MAA untuk terus meningkatkan kemampuan dan ilmu pengetahuan seiring dengan kemajuan zaman, karena di era modern, adat dan budaya mengalami pergeseran dan pengikisan nilai.
Menurutnya untuk menyikapi modernisasi, semua harus mampu menampung seluruh aspirasi, budaya dan adat istiadat sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dengan struktur masyarakat yang telah tumbuh dan berkembang.
"Ini menjadikan tugas MAA jauh lebih berat, untuk itu, MAA perlu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam menjalankan tugas yang diamanahkan secara ikhlas," katanya.
Raker MAA se Aceh 2022 dibuka Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Gubernur meminta MAA untuk merangkul kaum milenial dan generasi Z, karena pada era modernisasi, generasi muda sangat rentan dan mudah terpengaruh narkotika sehingga akan menyebabkan pemimpin masa depan yang rapuh.
“Selain aktif membangun jaringan komunikasi yang sinergis dengan generasi millenial maupun semua pihak, MAA juga harus terus berinovasi dalam memperkuat adat masa lalu dan masa depan. MAA jangan seperti barang antik yang hanya disimpan saja, tapi MAA harus bisa bermanfaat untuk masa depan anak cucu Kita," katanya.
Raker MAA se Aceh 2022 berlangsung dari 20-23 Februari 2020. Rakar itu diikuti 68 peserta yang terdiri dari 35 orang pengurus MAA Provinsi Aceh, Ketua MAA 23 kabupaten/kota berjumlah dan 10 orang unsur pimpinan perwakilan MAA.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022