Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh meminta Pemerintah Aceh mengawasi pendistribusian elpiji tiga kilogram bersubsidi menyusul naiknnya harga untuk gas non subsidi oleh Pertamina.

"Kita minta Pemerintah Aceh melakukan pengawasan ketat agar gas elpiji tiga kilogram subsidi tidak disalahgunakan," kata Ketua Hiswana Migas Aceh Nahrawi Noerdin, di Banda Aceh, Selasa.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga mulai Minggu hari ini menaikkan harga elpiji non subsidi untuk menyesuaikan dengan harga minyak dan gas bumi di pasar global.

Dengan adanya penyesuaian tersebut, maka harga elpiji nonsubsidi yang berlaku saat ini Rp15.500 per kilogram. Pertamina menyatakan telah mempertimbangkan kondisi penyesuaian harga serta kemampuan pasar elpiji non subsidi.

Nahrawi mengatakan, untuk wilayah pulau Sumatera seperti Aceh, kenaikan harga elpiji ini berlaku untuk jenis Bright Gas 5,5 kilogram, Bright Gas 12 kilogram, dan elpiji 12 kilogram. Sedangkan harga elpiji tiga kilogram subsidi masih sama.

"Harga elpiji tiga kilogram subsidi Rp18.000 per tabung, sedangkan untuk Bright Gas 5,5 kilogram sebesar Rp91 ribu per tabung, dan Bright Gas/Elpiji 12 kilogram Rp189 ribu per tabung," ujarnya.

Perbedaan harga yang cukup besar ini, kata Nahrawi, maka dikhawatirkan dapat memicu terjadinya migrasi konsumen dari pengguna non subsidi beralih ke elpiji subsidi.

"Akibat disparitas harga yang sangat jauh maka tiga kilogram subsidi ini berpeluang disalah gunakan atau  tidak tepat sasaran, maka perlu diperketat pengawasannya," katanya.

Hiswana Migas Aceh berharap Pemerintah Aceh dalam hal ini Dinas Energi Sumber Daya Migas (ESDM), Dinas perdagangan, Dinas Koperasi agar melakukan pengawasan penuh.

Karena tingginya harga gas lima kilogram dan 12 kilogram tersebut, menurut Nahrawi, maka berpeluang dimanfaatkan oleh orang yang tidak miskin atau usaha yang tidak berhak, seperti usaha cafe, restoran dan lainnya.

"Bayangkan kalau satu usaha restoran saja menggunakan elpiji tiga kilogram subsidi, maka akan ada 20 kepala keluarga miskin yang tidak punya gas dalam sehari, maka ini harus benar-benar diawasi ketat," demikian Nahrawi.

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022