Blangpidie (ANTARA Aceh) - Ketua LSM Yayasan Adpokasi Rakyat Aceh, (YARA) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Miswar mengatakan, wacana pemerintah pusat untuk mencabut subsidi listrik pada tahun 2016 mendatang seperti sangat tidak tepat, karena, masih banyak warga miskin di Indonesia ini membutuhkan listrik murah.

“Kita berharap, pemerintah pusat dapat mempertimbangkan kembali wacana ini, karena cukup banyak warga miskin yang butuh pembayaran listrik murah,” katanya menangapi rencana pemerintah pusat dalam mencabut statsus subsidi listrik di Blangpidie, Senin

Ia mengatakan, pemerintah pusat dalam mengambil kebijakan seharusnya dapat memihak kepada masyarakat luas, terutama masyarakat yang ekonominya rendah, bukan untuk kepentingan orang kaya semata atau golongan semata.

“Kalau menurut saya, subsidi listrik itu jangan di cabut, karena, cukup banyak masyarakat miskin yang membutuhkannya dan kalau hal ini dipaksakan juga, ini akan menambah beban masyarakat miskin,” katanya

Menurut dia, kebijakan pemerintah pusat dalam memberikan subsidi listrik kepada warga kurang mampu di tanah air ini masih tidak seberapa bila dibandingkan dengan perekonomian Indonesia yang saat ini semakin lesu.

Lesunya ekonomi masyarakat membuat peredaran uang di kalangan masyarakat ditambah lagi dengan wacana pencabutan status subsidi listrik justru akan akan memperberat perekonomian masyarakat bawah.

“Dengan kondisi tarif listrik sekarang saja masih banyak masyarakat miskin yang menunggak atau tidak mampu membayar tarif listrik, apalagi di cabut subsidi, tentu warga harus kembali menyalakan pelita di rumah,” kata dia

Ia berpendapat, wacana atau kebijakan pemerintah dalam hal meningkatkan tarif listrik sebaiknya tidak dilakukan secara mendadak, akan tetapi, perlu dilakukan pendataan ulang antara warga yang mampu dan yang tidak mampu supaya subsidi pemerintah ini menjadi tepat sasaran

“Memang selama ini kita akui banyak warga mampu yang memamfaatkan tarif subsidi, padahal mereka itu orang kaya, nah, ini yang perlu di data kembali agar tidak salah sasaran, bukan untuk di cabut semua,” katanya

Selain dari itu, Miswar juga mengatakan, pihak PLN selaku perusahaan negara yang menyediakan kebutuhan listrik bagi masyarakat Indonesia harus mampu memberikan pelayanan terhadap pelanggan dengan maksimal, sehingga masyarakat merasa puas.

“Di Aceh saja pelayanan PLN belum begitu maksimal, masih sangat banyak pelangan masyarakat yang dirugikan dengan pemadaman yang sering dilakukan tanpa ada penjelasan yang jelas,” katanya

Manager PLN Rayon Blangpidie, Agus Susanto saat dikompirmasi menyebutkan bahwa Kabupaten Abdya merupakan jumlah pelangan terbesar di kawasan Area Subulussalam dengan jumlah pelanggan mencapai 32.040 ribu pelanggan.

Areal Subulussalam tersebut meliputi empat Kabupaten kota di wilayah pantai Selatan Aceh, yakni, Kabupaten, Aceh Singkil, Kota Subulussalam, Aceh Selatan dan kabupaten Abdya.

“jadi, dari 32.04 ribu pelanggan tersebut, sebanyak 17.1668 ribu pelangan mengunakan meteran tarif 2 Amper dan 11.803 ribu meteran 4 amper. Jadi, jumlah keseluruhan yang di subsidi oleh pemerintah di kawasan Blangpidie, 29.471 ribu pelangan,”katanya

Saat ditanya pencabutan status subsidi, Manager PLN Blangpidie ini mengakui belum mengetahui wacana tersebut, karena, hingga saat ini pihaknya belum menerima surat pemberitauan dari atas.

Pewarta: Pewarta : Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015