Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar meminta pemerintah kota setempat mengantisipasi kelangkaan dan lonjakan harga sembako mengingat bulan suci Ramadhan sudah dekat tinggal beberapa pekan lagi.
"Kita meminta pemerintah kota untuk dapat segera mengambil langkah antisipatif dan terukur. Jangan sampai kelangkaan minyak goreng berlanjut juga dengan bahan pokok lainnya saat memasuki Ramadhan," kata Farid Nyak Umar di Banda Aceh, Kamis.
Farid mengaku sangat khawatir terjadinya kenaikan harga sejumlah komoditas bahan pokok nantinya, karena itu bisa membuat masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi yang masih berlangsung.
Baca juga: Pemko Banda Aceh sebut Pasar murah untuk menjaga kestabilan harga di masa PPKM
"Ketersediaan stok bahan pokok di pasaran khususnya sembako dan kestabilan harga ini penting dipantau pemerintah. Terlebih saat ini ekonomi masyarakat masih belum pulih karena dampak COVID-19," ujarnya.
Farid menyampaikan, berdasarkan pantauannya di lapangan, kelangkaan minyak goreng di pasaran juga masih belum berakhir. Kebijakan pemerintah melalui Permendag Nomor 6 tahun 2022 belum berjalan efektif, khususnya di Banda Aceh.
Kata Farid, kondisi ini juga dikeluhkan masyarakat desa kepada pihaknya. Bahwa stok minyak goreng sampai hari ini masih sangat terbatas, serta harganya juga di atas HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan pemerintah.
Baca juga: Harga produk pertanian di Banda Aceh terjadi kenaikan
"Karena itu, pemerintah perlu hadir dengan memberikan jaminan dan kepastian ketersediaan barang serta kestabilan harga bahan pokok," kata politikus PKS itu.
Farid menyarankan, sebagai langkah antisipasi pemerintah dapat melakukan operasi pasar dan pemantauan harga secara rutin, terutama menjelang masuknya bulan suci Ramadhan ini.
Karena, ia menilai dengan pemantauan rutin akan memudahkan Pemko Banda Aceh mengetahui jika adanya indikasi harga komoditas tertentu mulai bergerak naik.
"Pastikan kestabilan pasokan dan ketersediaan stok sembako. Pemerintah harus serius melakukan intervensi serta operasi pasar, sehingga kelangkaan barang dan lonjakan harga tidak terjadi nantinya," demikian Farid Nyak Umar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Kita meminta pemerintah kota untuk dapat segera mengambil langkah antisipatif dan terukur. Jangan sampai kelangkaan minyak goreng berlanjut juga dengan bahan pokok lainnya saat memasuki Ramadhan," kata Farid Nyak Umar di Banda Aceh, Kamis.
Farid mengaku sangat khawatir terjadinya kenaikan harga sejumlah komoditas bahan pokok nantinya, karena itu bisa membuat masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi yang masih berlangsung.
Baca juga: Pemko Banda Aceh sebut Pasar murah untuk menjaga kestabilan harga di masa PPKM
"Ketersediaan stok bahan pokok di pasaran khususnya sembako dan kestabilan harga ini penting dipantau pemerintah. Terlebih saat ini ekonomi masyarakat masih belum pulih karena dampak COVID-19," ujarnya.
Farid menyampaikan, berdasarkan pantauannya di lapangan, kelangkaan minyak goreng di pasaran juga masih belum berakhir. Kebijakan pemerintah melalui Permendag Nomor 6 tahun 2022 belum berjalan efektif, khususnya di Banda Aceh.
Kata Farid, kondisi ini juga dikeluhkan masyarakat desa kepada pihaknya. Bahwa stok minyak goreng sampai hari ini masih sangat terbatas, serta harganya juga di atas HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan pemerintah.
Baca juga: Harga produk pertanian di Banda Aceh terjadi kenaikan
"Karena itu, pemerintah perlu hadir dengan memberikan jaminan dan kepastian ketersediaan barang serta kestabilan harga bahan pokok," kata politikus PKS itu.
Farid menyarankan, sebagai langkah antisipasi pemerintah dapat melakukan operasi pasar dan pemantauan harga secara rutin, terutama menjelang masuknya bulan suci Ramadhan ini.
Karena, ia menilai dengan pemantauan rutin akan memudahkan Pemko Banda Aceh mengetahui jika adanya indikasi harga komoditas tertentu mulai bergerak naik.
"Pastikan kestabilan pasokan dan ketersediaan stok sembako. Pemerintah harus serius melakukan intervensi serta operasi pasar, sehingga kelangkaan barang dan lonjakan harga tidak terjadi nantinya," demikian Farid Nyak Umar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022