Pemerintah Aceh menandatangani 715 paket kontrak proyek Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) 2022 dengan nilai Rp1 triliun lebih.
Ketua P2K APBA, T. Ahmad Dadek di Banda Aceh, Jumat mengatakan kontrak yang ditandatangani bersama tersebut terdiri dari E-katalog 470 paket senilai Rp558,5 miliar dan tender 244 paket senilai Rp 449,9 miliar.
“Semua paket strategis tersebut berada pada 35 SKPA Pemerintah Aceh,” katanya dalam kegiatan yang disaksikan langsung Sekda Aceh, Taqwallah di Anjong Mon Mata, Banda Aceh.
Dadek menjelaskan percepatan penandatanganan kontrak tahap pertama itu sesuai dengan arahan Gubernur dan sudah dilakukan sejak pemenang tender diumumkan dan penandatanganan kontrak tahap 2 nanti akan dilakukan 30 Maret.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan penandatanganan bersama itu merupakan bagian dari upaya Pemerintah Aceh untuk membangun sistem transparansi dan akuntabilitas publik dalam keseluruhan proses pembangunan di Aceh.
“Ini merupakan ikhtiar kita untuk mewujudkan pemerintahan yang kompeten dalam pelayanan dan bersih serta berwibawa dalam pemerintahan, good governance and clean government, dapat tercapai,” kata Nova Iriansyah dalam pidato tertulis dibacakan Sekda Aceh, Taqwallah.
Pemerintah Aceh telah menetapkan Program Strategis dalam APBA 2022 yang ditetapkan dalam Qanun APBA pada tanggal 30 November 2021 yang lalu.
Adapun paket-paket strategis yang telah diumumkan pada tanggal 7 Januari lalu, adalah sebanyak 1.689 paket, yang nilainya hampir mencapai Rp2 triliun.
Pihaknya meminta agar para rekanan atau mitra kerja untuk mengupayakan menyelesaikan pekerjaan dengan penuh amanah dan jujur, yang mencerminkan nilai-nilai syariat Islam dalam keseluruhan proses pelaksanaan proyek pembangunan Aceh.
“Jangan melakukan kebiasaan buruk, misalnya dengan menarik uang muka lalu proyek dijual kepada orang lain.” demikian.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022