Subulussalam (ANTARA Aceh) - Jumlah buta aksara di Provinsi Aceh dari tahun ke tahun terus menurun, sehingga diharapkan pada tahun 2017, seluruh masyarakat di daerah itu melek huruf.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Hasanuddin Darjo di sela-sela kegiatan Hari Aksara Internasional (HAI)  ke-50 di Subulussalam, Selasa mengatakan, untuk tahun 2015 terjadi penurunan tajam jumlah buta aksara di Aceh dibanding tahun lalu.

Jika dilihat besaran angka pada pada tahun 2014 terdapat 2,5 persen jumlah warga Aceh buta aksara, namun pada tahun ini angkanya hanya 1,75 persen seluruh Aceh, ini artinya krisis buta aksara di Aceh terus mengecil dari tahun ketahun, sebut Hasanuddin Darjo.

Di dampingi Wakil Wali Kota Subulussalam Salmaza, Kadisdik Hasanuddin Darjo menambahkan, Dinas Pendidikan Aceh menargetkan pada tahun 2017, Aceh benar-benar terbebas dari buta aksara.

Sementara Mendikbud dalam amanatnya yang dibacakan Sekda Aceh, menjelaskan, pada tahun 2010 dengan jumlah penduduk usia 15-59 terdapat 95,21 persen penduduk Aceh yang melek aksara atau juga disebut dengan melek huruf (kemampuan membaca dan menulis-red).

Empat tahun berikutnya, pada tahun 2014, angka tersebut meningkat menjadi 96,3 persen. Ini sebuah pencapaian positif untuk memenuhi target deklarasi tentang pendidikan di Indonesia yang ternyata mampu menurunkan separuh penduduk tuna aksara menjadi lima persen pada tahun 2015.

Peringatan HAI se-Aceh yang di pusatkan di Subulussalam, juga diisi dengan kegiatan pameran hasil kerajinan dari kabupaten dan kota yang dibuka oleh Sekda Aceh Darmawan, Senin.

Darmawan menyatakan, Pemerintah Aceh berharap peringatan HAI di Kota Subulussalam dapat merangsang masyarakat di "Bumi Sadakata" ini untuk menuntaskan buta aksara di daerah tersebut.

Hasanuddin Darjo menyatakan, dirinya merasa puas atas pelaksanan upacara pembukan HAI yang berjalan dengan tertip dan lancar, dihadiri ribuan orang termasuk semua kontigen dari seluruh Aceh.

Menyemarakkan kegiatan peringatan HAI, Dinas Pendidikan Aceh ikut menggelar sejumlah perlombaan di antaranya lomba kreativitas anak PAUD dan TK seperti lomba mewarnai, membaca surat pendek Alquran, baca puisi dan kaligrafi serta peragaan busana.

Sementara tingkat SMP akan ada lomba baca puisi, tari kreasi, pidato dan selawat badar serta as­maul husna, begitu juga tingkat SMA akan mengikuti lomba lukis, pidato dan juga salawat badar, jelas Hasanuddin Darjo.

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015