Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan, mengharapkan agar warga yang rumahnya berada di sepanjang sungai untuk pindah, karena rawan terhadap banjir.

Camat Sawang Safriliadi saat dihubungi di Tapaktuan, Senin menyatakan, untuk program relokasi belum tersedia anggaran, sehingga pihaknya menyarankan agar dengan inisiatif sendiri bersedia pindah ke lokasi yang lebih aman, untuk menghindari banjir.    
    
Kondisi perumahan penduduk yang berada di sepanjang Sungai Sawang tepatnya di Desa Sawang 1, Kecamatan Sawang, sangat memprihatinkan karena terus digerus abrasi sungai.

Musibah demi musibah terus terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Musibah terakhir terjadi Minggu (15/11) sekira pukul 18.00 WIB, satu unit rumah penduduk rusak berat termasuk mushalla dan kolam tempat wudhuk masjid desa setempat akibat dihantam abrasi sungai sehingga mengakibatkan longsor.

"Ada sekitar 10 unit rumah penduduk yang berdiri di sepanjang Sungai Sawang 1 yang keberadaannya terancam ambruk ke dasar sungai, karena semakin parahnya terjadi pengikisan sungai sejak beberapa tahun terakhir," katanya.

Ia menyatakan, jika melihat kondisi di lapangan saat ini, keberadaan rumah-rumah penduduk itu memang sudah tidak pantas lagi berdiri di lokasi tersebut dan harus di relokasi ke tempat yang lebih aman.

Meskipun demikian, kata Safriliadi, untuk mencegah terjadinya musibah abrasi semakin parah, pihaknya bersama perangkat Desa Sawang 1, telah mengusulkan program pembangunan tanggul di sepanjang sungai.

"Sebenarnya program tersebut telah ada sejak tahun 2014 yang kami usulkan kepada Pemkab Aceh Selatan, namun untuk tahap pertama program yang turun tahun 2015 ini hanya sebesar Rp1,2 miliar lebih," katanya.

Namun lokasi pembangunan proyek tanggul tersebut bukan di lokasi yang sudah sangat parah dihantam erosi itu, melainkan di bagian atas dari lokasi dimaksud sampai ke Desa Sikulat Kecamatan Sawang, ujarnya.

Karena itu, pihaknya berencana kembali akan mengusulkan program pembangunan tanggul di sepanjang Sungai Sawang 1 kepada Pemkab Aceh Selatan melalui Dinas Sumber Daya Air pada tahun 2015 dengan harapan dapat direalisasikan pada tahun 2016.

"Saat ini lokasi yang sangat parah terjadi erosi sungai di Desa Sawang 1 sekitar 200 meter. Jika di lokasi tersebut dibangun tanggul dengan menggunakan batu gajah, kami yakin perumahan penduduk serta fasilitas umum lainnya akan aman dari terjangan erosi," paparnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Aceh Selatan, Rahmad Humaidi  menyatakan, pascahujan lebat mengguyur wilayah Aceh Selatan Minggu (15/11) sore, telah mengakibatkan longsor di sepanjang Sungai Desa Sawang 1.

Akibatnya, satu unit rumah penduduk milik Zulkarnain rusak berat termasuk mushalla dan kolam tempat wudhuk masjid desa setempat.

"Rumah penduduk yang rusak berat itu diperkirakan tidak bisa ditempati lagi. Bahkan akibat erosi sungai yang semakin parah juga mengancam beberapa unit rumah penduduk lainnya yang bermukim di sepanjang aliran sungai setempat," kata dia.

Untuk langkah penanganan secara permanen, kata Rahmad Humaidi, pihaknya berjanji akan mengusulkan program kepada Dinas Sumber Daya Air, untuk pembangunan tanggul di sepanjang aliran sungai Desa Sawang 1 tersebut dengan harapan semoga dapat direalisasikan pada tahun anggaran 2016.

"Pembangunan tanggul dengan menggunakan batu gajah di sepanjang Sungai Sawang 1 itu sifatnya mendesak harus direalisasikan tahun depan, jika tidak maka tidak tertutup kemungkinan beberapa rumah penduduk lainnya termasik fasilitas umum akan ikut hancur dihantam abrasi ke depannya," katanya.

Pewarta: Pewarta : Hendrik

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015