Dinas Registrasi Kependudukan (DRK) Aceh memuji berbagai inovasi layanan yang telah sukses diterapkan di Disdukcapil Aceh Tengah.

Sekretaris DRK Aceh Muhammad Amin mengatakan pihaknya sengaja melakukan kunjungan kerja pertama kalinya ke Aceh Tengah dalam agenda survey kepuasan masyarakat terhadap layanan Adminduk di seluruh kabupaten kota di Aceh karena mengetahui banyak inovasi yang telah diterapkan di Disdukcapil Aceh Tengah.

"Karena itu kita memilih untuk mengunjungi Aceh Tengah pertama kali, agar bisa sekalian mendapat masukan-masukan tentang inovasi yang diterapkan, kemudian bisa membandingkannya dengan kabupaten kota lain nantinya," kata Muhammad Amin dalam kunjungan kerjanya ke Aceh Tengah, Senin.

Namun dalam kegiatan evaluasi tersebut kata Muhammad Amin pihaknya selama ini relatif masih mendapati ketidakpuasan warga terhadap layanan Dukcapil.

Karena itu menurutnya survey dan evaluasi terhadap layanan administrasi kependudukan yang baik di Dukcapil harus tetap terus dilakukan.

"Melalui berbagai media kita masih mendapati ada warga yang relatif belum puas dengan layanan Dukcapil, karena itu perlu upaya untuk mendalami lebih jauh apa yang perlu dibenahi dalam pelayanan Adminduk, khususnya di kabupaten kota di Aceh," ujarnya.

Kepala Dinas Dukcapil Aceh Tengah Mustafa Kamal dalam hal ini menyampaikan upaya pembenahan yang dilakukan oleh DRK Aceh merupakan langkah positif untuk bisa terus meningkatkan kualitas layanan Adminduk di Aceh.

Mustafa sendiri mengaku pihaknya juga secara rutin terus melakukan survey dengan berbagai cara untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat khusus terhadap Dukcapil Aceh Tengah, seperti salah satunya dengan menyebar kuisioner.

"Kita sudah lakukan, bahkan sebulan sekali data kita himpun, setiap indikator yang lemah akan segera kita tindaklanjuti," kata Mustafa Kamal.

Dari berbagai indikator survey yang disodorkan oleh DRK Aceh untuk mengetahui kendala layanan yang dihadapi, Mustafa Kamal memilih satu indikator diantaranya yaitu perilaku aparatur.

Menurutnya ada banyak faktor yang mengiringi indikator tersebut seperti diantaranya adalah perbedaan status arapatur dengan status PNS dan tenaga honor.

"Kadang kita tidak bisa terlalu menuntut kinerja lebih dari tenaga honor," ujarnya.

Namun untuk membenahi faktor lainnya yang menjadi kendala pada indikator ini kata Mustafa pihaknya secara rutin mengajak para stafnya berkomunikasi, memberi motivasi, dan secara rutin memberikan reward kepada pegawai yang berkinerja baik setiap bulannya.

"Aparatur menjadi elemen penting, karena itu perlu terus fokus untuk meningkatkan kapasitas aparatur sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik," kata Mustafa Kamal.


 

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022