Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Swedia dan Latvia, Bagas Hapsoro mengatakan pihaknya akan mempromosikan kopi Arabika, sehingga komoditas andalan Aceh itu bisa diekspor ke negara tersebut.
"Langkah konkrit yang akan kita upayakan adalah kopi dan budaya seperti tari saman, yang jelas untuk tiga bulan ke depan akan ada yang dilakukan," katanya ketika melakukan pertemuan dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Banda Aceh, Kamis.
Ia menyatakan, pihaknya berupaya ekspor kopi Arabika asal Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah itu akan meningkat, setelah terbukanya pasar baru di Swedia dan Latvia.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Aceh berharap Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Swedia dan Latvia bisa mempromosikan kopi Arabika, sehingga komoditas tersebut bisa diekspor ke negara itu.
"Kami berharap dengan hadirnya Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Swedia dan Latvia, kopi Arabika asal Aceh dapat diekspor ke negara tersebut," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Arifin Hamid.
Ia mengatakan dengan bertambahnya jumlah negara tujuan ekspor juga akan menjadi salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan petani kopi di provinsi ujung paling barat Indonesia itu akan terwujud.
Arifin menjelaskan kopi arabika asal daerah Dataran Tinggi Gayo Provinsi Aceh memiliki cita rasa khas dan kini banyak diminati oleh pasar luar negeri terutama bagi negara yang masyarakatnya pecandu kopi.
Ia menyebutkan tujuan ekspor kopi Aceh pada tahun 2015 yakni Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Tiongkok dan Jepang (Asia Timur), India (Asia Selatan), Malaysia dan Singapura (Asean).
Selanjutnya Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko (Amerika), Australia, Selandia Baru, Italy (Australia dan Oceania), Inggris, Jerman, Irlandia, Belgia dan Rusia (Eropa).
Ia juga berharap agar para petani dapat terus meningkatkan produksi kopi dan menjaga kualitas hasilnya serta menjadikan sektor tersebut sebagai pendapatan utama bukan sampingan.
"Langkah konkrit yang akan kita upayakan adalah kopi dan budaya seperti tari saman, yang jelas untuk tiga bulan ke depan akan ada yang dilakukan," katanya ketika melakukan pertemuan dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Banda Aceh, Kamis.
Ia menyatakan, pihaknya berupaya ekspor kopi Arabika asal Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah itu akan meningkat, setelah terbukanya pasar baru di Swedia dan Latvia.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Aceh berharap Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Swedia dan Latvia bisa mempromosikan kopi Arabika, sehingga komoditas tersebut bisa diekspor ke negara itu.
"Kami berharap dengan hadirnya Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Swedia dan Latvia, kopi Arabika asal Aceh dapat diekspor ke negara tersebut," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Arifin Hamid.
Ia mengatakan dengan bertambahnya jumlah negara tujuan ekspor juga akan menjadi salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan petani kopi di provinsi ujung paling barat Indonesia itu akan terwujud.
Arifin menjelaskan kopi arabika asal daerah Dataran Tinggi Gayo Provinsi Aceh memiliki cita rasa khas dan kini banyak diminati oleh pasar luar negeri terutama bagi negara yang masyarakatnya pecandu kopi.
Ia menyebutkan tujuan ekspor kopi Aceh pada tahun 2015 yakni Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Tiongkok dan Jepang (Asia Timur), India (Asia Selatan), Malaysia dan Singapura (Asean).
Selanjutnya Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko (Amerika), Australia, Selandia Baru, Italy (Australia dan Oceania), Inggris, Jerman, Irlandia, Belgia dan Rusia (Eropa).
Ia juga berharap agar para petani dapat terus meningkatkan produksi kopi dan menjaga kualitas hasilnya serta menjadikan sektor tersebut sebagai pendapatan utama bukan sampingan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016