Blangpidie (ANTARA Aceh) - Pelabuhan Susok di Teluk Surin, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai 2016 akan dikembangkan menjadi pelabuhan internasional, dalam rangka mendukung program tol laut untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"Pengembangan Pelabuhan Susoh ini sekarang sudah menjadi kegiatan strategis nasional di Aceh, karena sudah diamanahkan dalam Peraturan Presiden nomor 2 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional atau RPJMN 2015-2019," kata Kepala Bappeda Abdya, Weri, di Blangpidie, Jumat.
Weri menjelaskan, dalam buku 3 RPJMN, pada Bab 8, disebutkan bahwa kegiatan strategis nasional di Aceh yang berkaitan dengan perhubungan laut disebutkan langsung ada pengembangan Pelabuhan Susoh di Teluk Surin.
"Artinya bahwa pengembangan Pelabuhan Susoh ini bukan lagi isu-isu daerah, akan tetapi sudah menjadi isu nasional sebagai program strategis jangka panjang sebagaimana yang tertuang dalam RPJMN Presiden Jokowi," katanya.
Menurut Weri, selain pengembangan Pelabuhan Susoh, dalam RPJMN 2015-2019 tersebut juga terdapat 5 sektor perhubungan laut lainnya di Provinsi Aceh termasuk pengembangan pelabuhan di Kabupaten Aceh Singkil.
"Khusus untuk wilayah barat selatan Aceh ada dua program yang masuk RPJMN, yakni program Bupati Jupri Hassannudin tentang pengembangan Pelabuhan Susoh dan pelabuhan di Kabupaten Aceh Singkil," katanya.
Berdasarkan itulah, lanjutnya, Pemkab Abdya pada tahun 2015 memperioritaskan pembangunan infrastruktur jalan lebar 30 meter untuk menuju kawasan pelabuhan termasuk mempersiapkan kebutuhan lainnya untuk kelancaran pembangunan pelabuhan nantinya.
Selain membangun jalan menuju kawasan pelabuhan, kata dia, Pemkab Abdya pada tahun 2016 akan meperioritaskan pembangunan jalan lebar 30 meter yang dimulai dari perbatasan Kabupaten Abdya dengan Kabupaten Nagan Raya hingga menuju ke perbatasan Abdya dengan Kabupaten Aceh Selatan.
"Jalan lebar ini kita bangun untuk mendukung pelabuhan, selain dari itu, kehadiran jalan ini nantinya akan muncul pertumbuhan ekonomi masyarakat, apalagi ditambah dengan tata letak Teluk Surin yang sangat strategis di kawasan industri," katanya.
"Pengembangan Pelabuhan Susoh ini sekarang sudah menjadi kegiatan strategis nasional di Aceh, karena sudah diamanahkan dalam Peraturan Presiden nomor 2 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional atau RPJMN 2015-2019," kata Kepala Bappeda Abdya, Weri, di Blangpidie, Jumat.
Weri menjelaskan, dalam buku 3 RPJMN, pada Bab 8, disebutkan bahwa kegiatan strategis nasional di Aceh yang berkaitan dengan perhubungan laut disebutkan langsung ada pengembangan Pelabuhan Susoh di Teluk Surin.
"Artinya bahwa pengembangan Pelabuhan Susoh ini bukan lagi isu-isu daerah, akan tetapi sudah menjadi isu nasional sebagai program strategis jangka panjang sebagaimana yang tertuang dalam RPJMN Presiden Jokowi," katanya.
Menurut Weri, selain pengembangan Pelabuhan Susoh, dalam RPJMN 2015-2019 tersebut juga terdapat 5 sektor perhubungan laut lainnya di Provinsi Aceh termasuk pengembangan pelabuhan di Kabupaten Aceh Singkil.
"Khusus untuk wilayah barat selatan Aceh ada dua program yang masuk RPJMN, yakni program Bupati Jupri Hassannudin tentang pengembangan Pelabuhan Susoh dan pelabuhan di Kabupaten Aceh Singkil," katanya.
Berdasarkan itulah, lanjutnya, Pemkab Abdya pada tahun 2015 memperioritaskan pembangunan infrastruktur jalan lebar 30 meter untuk menuju kawasan pelabuhan termasuk mempersiapkan kebutuhan lainnya untuk kelancaran pembangunan pelabuhan nantinya.
Selain membangun jalan menuju kawasan pelabuhan, kata dia, Pemkab Abdya pada tahun 2016 akan meperioritaskan pembangunan jalan lebar 30 meter yang dimulai dari perbatasan Kabupaten Abdya dengan Kabupaten Nagan Raya hingga menuju ke perbatasan Abdya dengan Kabupaten Aceh Selatan.
"Jalan lebar ini kita bangun untuk mendukung pelabuhan, selain dari itu, kehadiran jalan ini nantinya akan muncul pertumbuhan ekonomi masyarakat, apalagi ditambah dengan tata letak Teluk Surin yang sangat strategis di kawasan industri," katanya.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016