KONI Aceh menuntaskan pelaksanaan tes fisik terhadap 117 atlet dari 24 cabang olahraga pemusatan latihan daerah (Pelatda) sentralisasi PON XXI/2024 Aceh - Sumatera Utara di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Minggu (15/5).
Ketua Pelatda 2022 persiapan PON XXI/2024, Drs Bachtiar Hasan, M.Pd kepada wartawan mengatakan, pelaksanaan tes fisik atlet yang berlangsung dua hari Sabtu dan Minggu dipandu tiga instruktur dari Perkumpulan Pelatih Fisik Indonesia (PPFI) Pusat.
Bachtiar menyebutkan, tes fisik harus diikuti semua atlet Pelatda sentralisasi dalam menjalani program latihan pada perioderisasi persiapan umum.
"Kita sengaja mendatangkan instruktur dari PPFI untuk pembinaan fisik atlet selama perioderisasi persiapan umum. Instruktur dari PP FI ini akan menangani fisik atlet selama sebulan," ujarnya.
Baca juga: 2023, KONI Aceh akan Pelatdakan atlet semua Cabor PON XXI/2024
Ia menyebutkan, untuk pembinaan fisik atlet pada Pelatda menghadapi PON XX/2021 Papua, KONI Aceh juga mendatangkan instruktur dari PPFI. "Pelatda tahun ini untuk persiapan PON XXI/2024, kita kembali mendatangkan tiga instruktur dari PPFI," ujar Bachtiar yang juga Wakil Ketua Umum I Bidang Pembinaan Prestasi KONI Aceh ini.
Secara terpisah, penanggungjawab tes fisik atlet Pelatda sentralisasi, Dr Mansur M.Kes menjelaskan, tes fisik diikuti 117 atlet dari 24 cabang olahraga yang terbagi tiga jenis yaitu atlet cabang olahraga permainan, akurasi, terukur dan beladiri.
Baca juga: KONI Aceh menaruh harapan besar terhadap Hapkido
Atlet cabang olahraga permainan yaitu wood ball dua (2 atlet), soft tenis (4), petanque (6), squash (1), dance sport (2).
Cabang akurasi yakni panahan (4), menembak (3). Cabang olahraga terukur, atletik (6), sepatu roda (2), aero sport (2) angkat besi (8)
Cabang olahraga beladiri yaitu pencak silat (8), tarung derajat (9), muaythai (9), tinju (2), anggar (8), karate (4)
taekwondo (6), Wushu (7), kempo (6), judo(5), kurash (4), Hapkido (4), Gulat (2 atlet).
Baca juga: KONI berharap presiden terbitkan Pepres PON 2024 Aceh-Sumut
"Hanya atlet binaraga dan rugby yang tidak bisa ikut tes fisik ini. Tes fisik tidak dilakukan lagi kepada atlet kedua Cabor itu saat ini, dan akan dilakukan pada kesempatan yang akan datang," ujarnya.
Mansur menyebutkan, ada 9 jenis tes fisik yang diberikan kepada atlet yaitu kecepatan (lari 20 meter), kelentukan (V Sit), keseimbangan (stork stand), kelincahan (shuttle run), daya ledak, (medicine ball and vertical jump), stabilisasi (core stability), daya tahan kekuatan (push up and sit up), daya tahan kecepatan (lari sprint 300 meter), Vo2 max (balke15 menit).
Katanya, semua atlet dapat menjalani tes fisik yang diberikan dan semua kegiatan berjalan lancar.
"Hasil tes fisik sedang kita proses dan duduk lagi dengan para pelatih membahas pembinaan peningkatan fisik atlet," katanya.
Pembinaan fisik atlet oleh PPFI pusat bagi atlet Pelatda sentralisasi PON XXI/2024, dibuka beberapa waktu lalu oleh Ketua Harian KONI Aceh, Kamaruddin Abubakar atau Abu Razak.
Abu Razak mengharapkan, kegiatan pembinaan fisik dari PPFI ini dapat meningkatkan lagi fisik para atlet.
Ia menyebutkan, pelatihan dan pembinaan fisik oleh PPFI pada persiapan PON XX/2021 Papua, telah memberikan hasil yang bagus. "Kita harapkan hasil dari pembinaan fisik sekarang ini, fisik para atlet yang dipersiapkan menghadapi PON XXI/2024 Aceh - Sumatera Utara, bisa lebih bagus lagi," katanya.
"Kita harapkan para atlet dapat mengikuti kegiatan pembinaan fisik semaksimal mungkin, sehingga mendapatkan hasil yang baik menghadapi PON XXI/2024," katanya.
Seperti diketahui, sebagai persiapan menghadapi PON XXI/2024, pada 2022 ini KONI Aceh telah memulai Pelatda secara sentralisasi dan desentralisasi.
Pelatda sentralisasi tahun ini atlet kategori I terdapat 129 atlet, 35 pelatih dan 9 pelatih nasional, berasal dari 25 cabang olahraga yang ditangani langsung KONI Aceh. Pelatda telah dimulai 1 Maret dan berlangsung selama 10 bulan.
Pelatda Desentralisasi atlet kategori II sebanyak 147 atlet, 50 pelatih dari 44 cabang olahraga. Pelatda berlangsung selama enam bulan, dimulai 1 April 2022 dan ditangani langsung oleh pengurus provinsi (Pengprov) cabang olahraga masing-masing.
Desentralisasi kategori III, terdiri dari atlet cabang olahraga angkat berat, berkuda dan tenis meja. Pelatda berlangsung lima bulan, dimulai 1 Mai 2022.
Bahkan Pelatda atlet PON XXI/2024, sudah dimulai 2021 bersamaan Pelatda atlet ke PON XX/2021 Papua, sebanyak 76 atlet lapis kedua.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Ketua Pelatda 2022 persiapan PON XXI/2024, Drs Bachtiar Hasan, M.Pd kepada wartawan mengatakan, pelaksanaan tes fisik atlet yang berlangsung dua hari Sabtu dan Minggu dipandu tiga instruktur dari Perkumpulan Pelatih Fisik Indonesia (PPFI) Pusat.
Bachtiar menyebutkan, tes fisik harus diikuti semua atlet Pelatda sentralisasi dalam menjalani program latihan pada perioderisasi persiapan umum.
"Kita sengaja mendatangkan instruktur dari PPFI untuk pembinaan fisik atlet selama perioderisasi persiapan umum. Instruktur dari PP FI ini akan menangani fisik atlet selama sebulan," ujarnya.
Baca juga: 2023, KONI Aceh akan Pelatdakan atlet semua Cabor PON XXI/2024
Ia menyebutkan, untuk pembinaan fisik atlet pada Pelatda menghadapi PON XX/2021 Papua, KONI Aceh juga mendatangkan instruktur dari PPFI. "Pelatda tahun ini untuk persiapan PON XXI/2024, kita kembali mendatangkan tiga instruktur dari PPFI," ujar Bachtiar yang juga Wakil Ketua Umum I Bidang Pembinaan Prestasi KONI Aceh ini.
Secara terpisah, penanggungjawab tes fisik atlet Pelatda sentralisasi, Dr Mansur M.Kes menjelaskan, tes fisik diikuti 117 atlet dari 24 cabang olahraga yang terbagi tiga jenis yaitu atlet cabang olahraga permainan, akurasi, terukur dan beladiri.
Baca juga: KONI Aceh menaruh harapan besar terhadap Hapkido
Atlet cabang olahraga permainan yaitu wood ball dua (2 atlet), soft tenis (4), petanque (6), squash (1), dance sport (2).
Cabang akurasi yakni panahan (4), menembak (3). Cabang olahraga terukur, atletik (6), sepatu roda (2), aero sport (2) angkat besi (8)
Cabang olahraga beladiri yaitu pencak silat (8), tarung derajat (9), muaythai (9), tinju (2), anggar (8), karate (4)
taekwondo (6), Wushu (7), kempo (6), judo(5), kurash (4), Hapkido (4), Gulat (2 atlet).
Baca juga: KONI berharap presiden terbitkan Pepres PON 2024 Aceh-Sumut
"Hanya atlet binaraga dan rugby yang tidak bisa ikut tes fisik ini. Tes fisik tidak dilakukan lagi kepada atlet kedua Cabor itu saat ini, dan akan dilakukan pada kesempatan yang akan datang," ujarnya.
Mansur menyebutkan, ada 9 jenis tes fisik yang diberikan kepada atlet yaitu kecepatan (lari 20 meter), kelentukan (V Sit), keseimbangan (stork stand), kelincahan (shuttle run), daya ledak, (medicine ball and vertical jump), stabilisasi (core stability), daya tahan kekuatan (push up and sit up), daya tahan kecepatan (lari sprint 300 meter), Vo2 max (balke15 menit).
Katanya, semua atlet dapat menjalani tes fisik yang diberikan dan semua kegiatan berjalan lancar.
"Hasil tes fisik sedang kita proses dan duduk lagi dengan para pelatih membahas pembinaan peningkatan fisik atlet," katanya.
Pembinaan fisik atlet oleh PPFI pusat bagi atlet Pelatda sentralisasi PON XXI/2024, dibuka beberapa waktu lalu oleh Ketua Harian KONI Aceh, Kamaruddin Abubakar atau Abu Razak.
Abu Razak mengharapkan, kegiatan pembinaan fisik dari PPFI ini dapat meningkatkan lagi fisik para atlet.
Ia menyebutkan, pelatihan dan pembinaan fisik oleh PPFI pada persiapan PON XX/2021 Papua, telah memberikan hasil yang bagus. "Kita harapkan hasil dari pembinaan fisik sekarang ini, fisik para atlet yang dipersiapkan menghadapi PON XXI/2024 Aceh - Sumatera Utara, bisa lebih bagus lagi," katanya.
"Kita harapkan para atlet dapat mengikuti kegiatan pembinaan fisik semaksimal mungkin, sehingga mendapatkan hasil yang baik menghadapi PON XXI/2024," katanya.
Seperti diketahui, sebagai persiapan menghadapi PON XXI/2024, pada 2022 ini KONI Aceh telah memulai Pelatda secara sentralisasi dan desentralisasi.
Pelatda sentralisasi tahun ini atlet kategori I terdapat 129 atlet, 35 pelatih dan 9 pelatih nasional, berasal dari 25 cabang olahraga yang ditangani langsung KONI Aceh. Pelatda telah dimulai 1 Maret dan berlangsung selama 10 bulan.
Pelatda Desentralisasi atlet kategori II sebanyak 147 atlet, 50 pelatih dari 44 cabang olahraga. Pelatda berlangsung selama enam bulan, dimulai 1 April 2022 dan ditangani langsung oleh pengurus provinsi (Pengprov) cabang olahraga masing-masing.
Desentralisasi kategori III, terdiri dari atlet cabang olahraga angkat berat, berkuda dan tenis meja. Pelatda berlangsung lima bulan, dimulai 1 Mai 2022.
Bahkan Pelatda atlet PON XXI/2024, sudah dimulai 2021 bersamaan Pelatda atlet ke PON XX/2021 Papua, sebanyak 76 atlet lapis kedua.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022