Blangpidie (ANTARA Aceh) - Pembangunan pasar modern di Blangpidie, Kabupaten Ach Barat Daya (Abdya), Aceh, mulai terwujud yang ditandai peletakan batu pertama oleh Bupati Jupri Hassannuddin, Senin.

Peletakan batu pertama pembangunan pasar modern yang terletak di Desa Keude Siblah, Blangpidie, itu juga disaksikan pakar ekonomi Aceh, Prof Dr Nasir Azis, SE, MBA, para ulama, dan tokoh masyarakat.

Kepala Dinas PU Abdya Rahwadi dalam laporannya mengatakan proses pembangunan pasar modern ini telah dilakukan melalui berbagai tahapan, mulai dari penyusunan dokumen, Amdal, studi kelayakan, perencanaan teknis sampai pembebasan tanah.

Rahwadi yang juga ketua panitia pelaksana menambahkan, sesuai Detail Engeneering Design (DED) dan dokumen yang telah disiapkan bahwa kebutuhan anggaran dalam melakukan pembangunan pasar modern ini secara utuh dan lengkap memerlukan dana sekitar Rp175 milia.

Menurutnya, dari jumlah anggaran tersebut, Pemkab akan membangun pasar basah, pasar kering, gudang termasuk sarana dan prasarana lainnya seperti, jalan, kantor pengelola, musholla, pengolah limbah, taman, pos jaga, tempat parkir dan bangunan-bangunan penunjang lainnya.

"Jadi, sesuai dengan kemampuan anggaran daerah saat ini, pembangunan tahap pertama tahun ini dilakukan pembangunan pasar basah, pematangan lahan, pembangunan jalan lingkungan termasuk pembangunan drainase," katanya.

Menurut Rahwadi, bangunan pasar basah yang mulai dibangun tahun ini bila nanti dapat dimaksimalkan dengan bagus dapat menampung lebih kurang 300 pedagang yang berjualan di lokasi pasar modern ini, mulai dari pedagang sayur, pedagang ikan, pedagang ayam, daging, buah dan termasuk pedagang rempah-rempah.

Ia menjelaskan, sistem pembangunan pasar basah pada tahap pertama ini menggunakan sistem multiyear selama dua tahun, yakni pada tahun 2016 dan 2017 dengan total anggaran sekitar Rp60 miliar. Sedangkan pasar kering akan dibangun pada tahun-tahun selanjutnya.

"Pada tahun 2016  ini Pemkab Abdya sudah mengangarkan dana sebanyak Rp25 miliar, sedangkan sisanya sekitar Rp35 miliar lagi dianggarkan pada tahun 2017. Jadi, pelaksana pembangunan ini dikerjakan oleh PT Proteknika Jasa Pratama dari Jakarta," katanya.

Bupati Jupri Hassannuddin berkeinginan bahwa lahan pasar modern yang saat ini memiliki luas 4,6 hektare akan ditambah lagi termasuk pembesan tanah di bahagian barat pendopo untuk persiapan pembangunan rumah dinas pimpinan DPRK.

"Areal lahan untuk pasar modern ini harus kita tambah lagi, karena kalau luas lahan hanya 4,6 hektare tidak akan bisa bertahan lama, karena setelah 20 tahun pakai akhirnya sama dengan pasar Blangpidie sekarang sempit," katanya.

Menurutnya, selain penambahan areal dan pembangunan pasar,  pada tahun 2016 Pemkab Abdya juga akan melakukan pembangunan pemasangan batu gajah di sepanjang Sungai Susoh, sebagai upaya antisifasi banjir agar tanah lokasi pasar tidak terkikis.

"Jadi, setelah pasar modern dan bangunan pendopo itu selesai kita bangun, baru kita programkan lagi pembangunan jembatan kecil yang unik di atas bantaran sungai ini khusus untuk penjalan kaki bagi masyarakat yang ingin melilintasi dari pasar modern ke pendopo," katanya.

Sementara itu salah seorang pedagang sayur di pasar Blangpidie, Adenan, menyambut baik  program pembangunan pasar modern tersebut, karena pasar yang ada saat ini tidak layak lagi dijadikan pusat pembelanjaan, selain sempit, banyak di antara saluran air di sekitar pasar tersumbat dan menyebabkan timbulnya bau yang tidak sedap.

"Para pembeli saat memasuki lokasi pasar sekarang harus tutup hidung karena keluar aroma tidak sedap, terlebih lagi di lokasi pasar ikan, tempat sampah saja di atas jalan karena kesempitan ditambah lagi saluran air tersumbat. Jadi, sudah sangat cocok jika Bapak Bupati bangun pasar modern," demikian Adenan.

Pewarta: Pewarta : Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016