Petani kelapa sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengeluhkan akibat harga jual Tandan Buah Segar (TBS) anjlok dalam sepekan terakhir sehingga hasil produksi tidak seimbang dengan biaya perawatan dan pemupukan

Petani sawit di Kecamatan Tangan-Tangan, Abdya,  Yusuf di Blangpidie, Rabu mengatakan harga TBS yang dibeli saat ini Rp700 per kilogram, di mana harga tersebut tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan petani untuk biaya beli pupuk.

“Jika harga TBS sudah berada di bawah seribu per kilogram di tingkat petani, maka akan banyak kebun sawit milik rakyat tidak terurus lagi,  karena biaya pemupukan dan perawatan yang dikeluarkan tidak sesuai lagi dengan pendapatan saat produksi,” katanya.

Menurut dia harga pupuk mahal, harga sawit murah dan untuk ongkos panen Rp250 per kilogram serta belum termasuk ongkos angkut, beli pupuk, pembersihan.

Keluhan serupa juga disampaikan petani kebun kelapa sawit di Kecamatan Kuala Batee, Abdya, Hasanuddin. Harga TBS sawit dibeli pedagang ditingkat petani Rp700 per kilogram  tidak sesuai dengan biaya perawatan dan pemupukan yang di keluarga oleh petani tiap bulan.

Setiap bulan, petani harus mengeluarkan biaya pembelian obat-obatan herbisida untuk pembersihan gulma dan ongkos semprot pada pekerja ditambahkan lagi biaya pembelian pupuk yang sudah sangat mahal.

Ia berharap Pemerintah turun tangan dalam menaikkan harga TBS yang saat ini anjlok, sehingga petani  di Gampong-Gampong tidak merugi dan kebun sawit pun bisa terawat dengan baik.

Pewarta: Suprian

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022