Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Utara pada tahun 2016 akan melatih tentang resiko bencana kepada ratusan relawan untuk mengantisipasi dampak banjir yang kerap terjadi di daerah itu.
Ketua Harian Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Aceh Utara Dahlan M Isa kepada wartawan di Lhokseumawe, Sabtu mengatakan, relawan yang akan dilatih itu berasal dari 12 kecamatan yang rawan bencana.
Ia menyatakan, kegiatan pelatihan untuk relawan pengurangan resiko bencana itu merupakan kegiatan bersama dengan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, dimana setiap kecamatannya, akan melibatkan 20 hingga 25 orang relawan.
Adapaun materi yang diberikan adalah pemahaman tentang bencana alam, upaya antisipasi saat terjadinya bencana dan juga materi lainnya yang harus diketahui oleh masyarakat saat terjadinya bencana.
"Dengan adanya materi-materi dimaksud, setidaknya masyarakat dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan, apabila sewaktu-waktu terjadinya bencana. Karena jika menunggu datangnya tim SAR ataupun pihak terkait lainnya dalam penangulangan bencana, menunggu waktu lama," ujar Dahlan.
Dahlan juga menambahkan, Pemkab diharapkan dapat membangun hubungan yang intens dengan daerah lain, untuk mencari solusi terhadap masalah bencana, seperti Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Dua kabupaten tersebut memiliki hubungan dengan masalah banjir di Aceh Utara. Apabila hujan terjadi di dua kabupaten tersebut, maka Aceh Utara akan merasakan dampaknya, karena air mengalir ke wilayah itu, sehingga dapat dicari sebuah solusi dalam upaya mengatasi banjir, katanya.
Ketua Harian Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Aceh Utara Dahlan M Isa kepada wartawan di Lhokseumawe, Sabtu mengatakan, relawan yang akan dilatih itu berasal dari 12 kecamatan yang rawan bencana.
Ia menyatakan, kegiatan pelatihan untuk relawan pengurangan resiko bencana itu merupakan kegiatan bersama dengan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, dimana setiap kecamatannya, akan melibatkan 20 hingga 25 orang relawan.
Adapaun materi yang diberikan adalah pemahaman tentang bencana alam, upaya antisipasi saat terjadinya bencana dan juga materi lainnya yang harus diketahui oleh masyarakat saat terjadinya bencana.
"Dengan adanya materi-materi dimaksud, setidaknya masyarakat dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan, apabila sewaktu-waktu terjadinya bencana. Karena jika menunggu datangnya tim SAR ataupun pihak terkait lainnya dalam penangulangan bencana, menunggu waktu lama," ujar Dahlan.
Dahlan juga menambahkan, Pemkab diharapkan dapat membangun hubungan yang intens dengan daerah lain, untuk mencari solusi terhadap masalah bencana, seperti Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Dua kabupaten tersebut memiliki hubungan dengan masalah banjir di Aceh Utara. Apabila hujan terjadi di dua kabupaten tersebut, maka Aceh Utara akan merasakan dampaknya, karena air mengalir ke wilayah itu, sehingga dapat dicari sebuah solusi dalam upaya mengatasi banjir, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016