Penerimaan guru pesantren/dayah di Kabupaten Aceh Tamiang akan dilakukan seleksi ketat dengan melibatkan lembaga agama untuk mengantisipasi masuknya ajaran paham radikalisme terhadap santri.

"Seleksi untuk penerimaan guru-guru dayah akan melibatkan Kemenag dan MPU Aceh Tamiang. Selama ini pimpinan dayah-dayah ini kan, main terima-terima saja, setidaknya diseleksi dulu dan dipantau apa saja kegiatan mengajarnya," kata Kepada Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Tamiang, Haliyah, S.Ag di Aceh Tamiang, Selasa.

Dikatakan hari ini Dinas Pendidikan Dayah Aceh Tamiang telah memfasilitasi pertemuan antara Kementerian Agama Aceh Tamiang dengan seluruh pimpinan dayah/pesantren se kabupaten.

Baca juga: Besok, seluruh pimpinan pondok pesantren di Aceh Tamiang dikumpulkan

Para tokoh agama ini dikumpulkan sebagai langkah pembinaan pascainsiden penangkapan delapan orang terduga teroris dilingkungan pesantren. Pemanggilan pimpinan dayah ini juga dihadiri instansi terkait dan perwakilan Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

"Ada 39 pimpinan dayah yang hadir dari 54 yang ada di Aceh Tamiang. Selebihnya berhalangan hadir karena sakit dan sedang berada di luar kota. Tapi pertemuan ini tidak bisa diwakilkan harus pimpinan yang datang," ujarnya 

Pihak dayah juga diminta proaktif terhadap kegiatan yang sudah mengarah indikasi kepada radikalisme aktif melaporkan ke Dinas Pendidikan Dayah atau MPU untuk diambil tindakan.

Baca juga: Ini profesi delapan warga Aceh Tamiang yang ditangkap Densus 88

"Guru-guru dayah itu mohon diseleksi latar belakang pendidikannya, dia tamatan pesantren mana, itu juga bisa menjadi untuk penilaian apakah guru sisa-sisa jaringan atau pembinaan dari dari gerakan kelompok radikal atau tidak," urai Haliyah.

Menurutnya tim Densus 88 juga akan masuk ke dalam dayah-dayah untuk pembina guru-guru. Untuk tindakan preventif Dinas Dayah, MPU akan bekerja sama dengan Kemenag memanggil dayah yang terlibat khsus kepada dua dayah di Desa Sidodadi dan Tanjung Karang.

Tim yang dikoordinir Kemenag ini juga akan menelusuri aliran dana dari luar negeri yang disinyalir masuk ke dayah.

Baca juga: 13 teroris jaringan Aceh ditangkap

"Yang akan dipanggil guru tauhid dan guru fiqih untuk dilakukan interview sesuai ilmunya sebagai upaya pembinaan khusus pembinaan guru di dua dayah tersebut," terangnya.

Usai rapat di Dinas Pendidikan Dayah, tim Kemenag Aceh Tamiang bersama utusan Densus 88 berkunjung ke pondok pesantren Al Hidayah khusus bertemu pimpinan pesantren. Sebelumnya tim ini juga telah bersilaturahmi dengan perangkat Desa Sidodadi dan masyarakat setempat.

 

Pewarta: Dede Harison

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022